MENGHADAPI LITERASI ABAD 21 BERSAMA SAMSUNG TAB A8

0
1802

MENGHADAPI LITERASI ABAD 21 BERSAMA SAMSUNG TAB A8
Oleh : Dirlan, S. PdI., M. Si

dirlan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam literasi, Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat membuat tulisan berkenaan Literasi Produktif berbasis IT, sebagai bentuk ungkapan terima kasih dan rasa tanggungjawab pribadi kepada Pengurus Ikatan Guru Pusat, Wilayah dan Daerah yang telah memberi kesempatan pada kami sebagai peserta Training of Trainer (TOT) Literasi Produktif Berbasis IT yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia Pusat bersama PT. Samsung di LPMP Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya dari tanggal 6 Oktober sampai dengan tanggal 9 Oktober 2016. Dan tak kalah pentingnya kami haturkan Penghargaan setinggi-tingginya dan ungkapan terima kasih tak terhingga kepada Pemerintah Daerah khususnya kepada Ibu Kepala Dinas Pendidikan Kab. Sidenreng Rappang yang telah memberi support dan dukungan serta ruang seluas-luasnya kepada Guru untuk untuk mengembangkan potensinya melalui organisasi Ikatan Guru Indonesia (IGI).

Ada banyak hal dan manfaat yang dapat kami petik dari trainer ini, akan tetapi merasa bingung harus memulai mengungkapkannya dari mana, begitu sulit merangkai huruf menjadi sebuah kata, dan terasa berat menyusun kata demi kata untuk menjadi sebuah kalimat hingga merangkai kalimat demi kalimat untuk menjadikan sebuah ungkapan perasaan , pengalaman, dan pengetahuan berharga yang tak ternilai oleh apapun dan oleh siapapun juga.

Kami bergabung di Ikatan Guru Indonesia secara pribadi pada awal bulan Juni 2016, tanpa diajak atau dipengaruhi oleh pihak manapun. Awalnya saya hanya search di Google tentang “Gerakan membaca dan Literasi”. Yang mengantarkan saya pada laman IGI http:/www.igi.or.id/tentang-ikatan-guru-indonesia hingga berlanjut mengisi formulir pendaftaran di http:/anggota.igi.or.id tanpa finalisasi. Berselang beberapa waktu lamanya IGI Kabupaten Sidrap menyelenggarakan workshop Literasi “Menulis itu Mudah dan Mengasyikkan” yang diikuti 508 peserta yang juga merupakan workshop terbesar sepanjang sejarah di kab. Sidrap kala itu. Dari kegiatan tersebutlah yang membuat kami semakin terhibnotis untuk bergabung bersama IGI dengan brand Sharing and Growing together. Terlebih lagi diantara teman-teman terbaikku yang memang sudah saya tahu trik recordnya sebagai guru hebat telah bergabung sejak dulu. Akhirnya atas bantuan Bapak Ketua IGI Sidrap pendaftaran kami difinalisasi dan resmilah menjadi Anggota IGI Kabupaten Sidenreng Rappang. Hingga akhirnya kami menjadi salah seorang dari sepuluh orang peserta utusan IGI Kab. Sidrap TOT Literasi Berbasis IT ini, dan kami sendiri hadir di Training Surabaya ini sebagai peserta mandiri.

Sekitar jam 08.00 pagi kami menginjakkan kaki di Bandara Juanda Surabaya, selanjutnya dijemput oleh akomodasi panitia penyelenggara sekitar jam 08.30, kurang lebih 30 menit perjalanan akhirnya kamipun tiba di LPMP Provinsi Jawa Timur Kota Surabaya. Langsung saja registrasi peserta lalu rehat sejenak dan kemudian orientasi. Sekitar pukul 09.00 pagi kami bersama rombongan memutuskan untuk menyempatkan diri berkeliling kota Surabaya, yaitu kota yang kami kenal sebagai kota Pahlawan. Mengarungi kota Surabaya mulai pasar Turi, Tunjungan Plaza, Kebun Binatang hingga meniti jembatan Suramadu. Kurang lebih 8 jam menikmati kota Arek-arek Suroboyo kamipun kembali ke lokasi diklat untuk berbenah dan mempersiapkan diri dengan niat kuat, hati ikhlas, pikiran jernih dan semangat 45 agar siap menerima segala bentuk materi.

Sekitar jam 20.00 acara pembukaanpun dimulai dihairi sekitar 150 trainer berkumpul di Aula LPMP Surabaya untuk dilatih menjadi Instruktur diklat Online/Daring. Dalam kesempatan ini sempat juga mendapatkan pengarahan langsung dari Direktur SEAMEO. Agenda trainingnya mungkin dipandang terlalu singkat untuk dapat menyerap semua materi dan ilmu sebagai modal untuk melahirkan trainer-trainer baru yang berkualitas. Akan tetapi dengan training racikan ala IGI maka dibuatlah model baru dalam bentuk 6 kanal dengan nama unik yang belum pernah ada di taining manapun di Indonesia ini dan bahkan training dunia sekalipun yaitu 1. SAGUSANI (Satu Guru Satu Animasi), 2. SAGUSATAB (Satu Guru Satu Tablet), 3. SAGUSANOV (Satu Guru Satu Inovasi), 4. SAGUSABLOG (Satu Guru Satu Blog), 5. SAGUSAKTI (Satu Guru Satu Karya Tulis Ilmiah), 6. SAGUSAKU (Satu Guru Satu Buku). Seluruh kanal menggunakan Tablet A8 sebagai media dan tak ada alat tulis seperti buku dan ballpoint. Materi Penggunaan tablet A8 sehari penuh oleh pihak PT. Samsung dan menjadikan Training ini layak mendapat Record Unik Indonesia kategori Diklat Tanpa Kertas. Seluruh peserta antusias mengikuti materi hingga pukul 24.00 WIB, bahkan kanal saya SAGUSABLOG melanjutkan materi setelah Penutupan. Alhamdulillah dengan motto kita “sharing and growing together” Insya Allah semuanya akan lebih mudah dan berbagi itu adalah indah. Sungguh luar biasa Ide cemerlang dan Rencana Brilliant serta perhatian penuh dari Pengurus IGI Pusat melalui ketua umum dalam sambutannya untuk memajukan dan merubah Pendidikan ke arah yang lebih baik dengan diawali dengan menghadirkan 150 trainer IGI di Surabaya dengan bekerjasama dengan LPMP Jawa Timur dan Pihak Samsung dan beberapa pihak lain.
Sebagai Duta literasi Kabupaten Sidenreng Rappang kami berharap mampu memetik semua edukasi dan inovasi baru dalam kegiatan TOT Literasi Produktif berbasis IT ini. Orientasi kegiatan ini kami anggap sebagai tonggak sejarah perubahan paradigma pendidikan. karena kita tahu bahwa sejak zaman dahulu kala literasi itu sudah ada yang ditandai dengan zaman batu tulis. Seiring perkembangan peradaban manusia maka zaman batu tulis berganti menjadi zaman kapur tulis. Tentu masih segar dalam ingatan akan guru-guru kita yang ketika itu mengajar masih menggunakan kapur tulis. Dengan kapur tulis berkemasan dos bergambar “Toga Sarjana” guru-guru kita mengajar dengan baik. Pada masa itu tentulah Guru kita terlihat keren juga sambil berdiri di hadapan papan tulis hitam dengan kapur tulis ditangan kanan lengkap dengan penghapus di tangan kiri serta didampingi westafel antik berupa baskom untuk cuci tangan setelah mengajar. Jika dengan kapur tulis saja guru kita bisa hebat dan mampu mencetak sarjana-sarjana generasi penerusnya seperti mereka yang hari ini menjadi penemu alat tulis baru untuk mengajar berupa spidol warna-warni. Bahkan dengan semangatnya mengajar walau hanya kapur tulis, guru-guru kita mampu mendidik tenaga ahli bidang IT seperti komputer, digital, android dll. Hari ini batu tulis dan papan tulis hitam serta kapur tulis itu mungkin sudah langka bagi kalangan guru kita, dan tak mungkin kita semua akan kembali menggunakannya lagi disaat ada inovasi dan teknologi baru. Sehingga yang menjadi tantangan kita adalah bagaimana seorang guru mempersiapkan diri dalam menjalankan tugas keprofesionalismenya untuk melahirkan anak didik yang handal di masa akan datang yaitu masa yang tidak mungkin lagi kita melaluinya. Sebagai rujukan untuk menjawab tantangan itu mungkin pesan bijak dari Ketum IGI Pusat sesaat sebelum beliau Angkat Koper dari kegiatan ToT Surabaya “Jika ingin mengubah Indonesia, ubahlah dan majukan pendidikannya, jika ingin mengubah pendidikan, maka cerdaskan, Kreatifkan, buat Ikhlas dan bangun spirit guru-gurunya” Demikian halnya Nasehat bijak yang juga suntikan semangat untuk para peserta Trainer IGI pada saat sambutan sebelum penutupan acara ToT Surabaya oleh Bapak Moch. Ichsan, Ketua Dewan Pembina yang juga adalah salah seorang tokoh pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI) ; “Indonesia ini ada empat jenis guru, yakni 1. Guru pintar dan mau berbagi, 2. Guru tidak pintar tapi mau belajar, 3. Guru pintar tapi tidak mau berbagi dan, 4. Guru tidak pintar dan tidak mau belajar”. Untuk menjawab semua itu “IGI cukup fokus saja kepada dua jenis guru, yakni guru pintar dan mau berbagi dan guru tidak pintar tetapi mau belajar.”

Terima Kasih IGI Pusat dan Daerah yang telah mempertemukan saudara-saudara kami para Guru Hebat seantero Indonesia yang telah mempererat silaturrahmi dan jalinan kasih lewat sharing and growing together, Terima kasih juga buat LPMP Surabaya yang memberi ruang kepada kami dan seluruh saudara seperjuangan, kami hidup tentaram, aman dan sejahtera bagai hidup dalam sebuah singgasana damai. Khusus untuk bagian konsumsi LPMP terima kasih menunya, Alhamdulillah berat badan bertambah 2 kg. Khusus PT. Samsung terima kasih telah menciptakan sesuatu yang hanya berukuran kecil lagi tipis dalam bentuk Tab A8, Karena alat itu sekarang memudahkan dan menyenangkanku dengan keluarga dan anak didikku, Aku lewat udara karenamu, mengarungi daratpun bersamamu, lewat air bisa nggak yach… Tapi yang pasti Insya Allah Semester depan saya akan menjadi pelopor Guru tanpa Kertas dan masuk kedalam kelas dan mengatakan kepada siswa saya bahwa hari ini dan seterusnya tak ada lagi buku tugas tapi yang ada adalah halaman tugas di Android kalian. Good by Papers…………!!!

Komitmen Kami IGI Kabupaten Sidenreng Rappang

Bahwa IGI akan menjadi tonggak sejarah pencetus literasi modern dengan memperkenalkan nuansa pendidikan Literasi Produktif berbasis Android di era globalisasi dan digitalisasi, penggunaan IT tidak mungkin dapat terbendung seiring oleh lajunya perkembangan zaman, sehingga mau tak mau, siap ataupun tidak siap semua guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Indonesia harus tanggap sejak dini dalam mempersiapkan diri untuk menjalankan keprofesionalnya di hadapan anak didik. Saatnya kita sebagai motor penggerak dan garda terdepan bagi saudara saudara kita dengan prinsip militansi sharing and growing together untuk memperkenalkan adukasi dan litetasi baru di era modernisasi digital ke arah yang positif. Bukan lagi zamannya semua guru ataupun orang tua membatasi anak-anak dan anak didiknya untuk menjauhi Android dan digital, melainkan mendorongnya untuk menggunakan, memanfaatkan dan mengeksplorasi ke arah yang lebih positif. Generasi berikutnya sudah terbiasa dimanjakan dengan media dan teknologi bahkan IT adalah sebuah kebutuhan. Sehingga kemudian peserta didik tidak lagi tabu membawa android ke sekolah bahkan masuk kedalam kelas yang nota bene saat ini adalah sebuah pantangan. Maka saatnyalah IGI secara bijak harus mampu menjawab persoalan tersebut.

“Guru adalah rujukan keilmuan dan sikap bagi peserta didik. Tidak dapat dipungkiri bahwa perilaku dan cara berpikir seseorang banyak dipengaruhi oleh apa yang telah ditanamkan gurunya di sekolah. Untuk memperoleh peserta didik yang unggul keilmuan dan kepribadian nya, maka perlu dipersiapkan guru guru yang andal dalam mendidik.”

“Untuk menunjang keberhasilan dalam mendidik tentunya setiap guru harus meningkatkan kemampuannya melalui pelatihan pelatihan. Berkaitan dengan peningkatan kemampuan guru solusinya adalah bergabung dengan IKATAN GURU INDONESIA.”

Salam Literasi,
(Surabaya, 09 Oktober 2016)

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini