Belajar dari Negeri Kanguru, Lebih Dari Sekedar Pembelajaran HOTS

0
1419

Belajar dari Negeri Kanguru, Lebih dari sekedar Pembelajaran HOTS
Oleh : Muhamad Hari Purnomo Hadi, S.Pd
Email : gurumhariph@gmail.com
No. WA. 085655224250

Education is the passport to the future, for tomorrow belongs to those who prepare for it today. Masa Depan sebuah bangsa harus disiapkan hari ini, maka pendidikan adalah paspor menuju ke masa depan.

Saya adalah guru yang sangat beruntung, sebab menjadi salah satu dari 1.200 guru Indonesia yang dikirim belajar ke luar negeri oleh Pemerintah Republik Indonesia. Misinya, sebagaimana yang disampaikan Oleh Bapak Mendikbud RI adalah sebagai agen perubahan bangsa.

Saya diutus melalui PPPPTK PKn IPS untuk melaksanakan diklat Pembelajaran HOTS di Monash University, Melbourne Australia tanggal 5-25 Maret 2019. Maka secara sederhana yang harus saya lakukan adalah belajar dari Negara Australia dalam hal peradaban, pendidikan dan pembelajaran untuk diterapkan di Indonesia sehingga bisa mengubah menuju kemajuan dan kesejahteraan bangsa di masa depan.

Australia dipilih karena negara tersebut sudah terlebih dahulu menerapkan Pembelajaran HOTS dan STEAM. Monash University dipilih karena Para Profesor dan Doktor di Education Faculty merupakan akademisi yang merancang kurikulum Pembelajaran yang diterapkan secara nasional oleh negara Australia. Fakultas tersebut memiliki 228 Profesor dan berperingkat 16 terbaik dunia. Di tempat tersebut saya mengikuti diklat yang benar – benar dirancang menggunakan pembelajaran HOTS berbasis Inquiri.

Kami seperti siswa yang belajar menemukan dan membangun pengetahuan sendiri. Pendekatan “learning by doing” ini membuat diklat jadi sangat mengesankan, interaktif, kreatif dan menyenangkan.
Materi Diklat yang juga saya pelajari adalah prinsip kurikulum pendidikan Australia. Kurikulum tersebut terdiri dari tiga komponen.

Pertama yaitu tiga prioritas lintas kurikulum yaitu Sustainability (berkelanjutan), Asia and Australia’s engagement with Asia (hubungan Asia dan Australia dengan Asia),dan Aboriginal and Torres Strait Islander Histories and Cultures (Sejarah dan Budaya Aborigin dan Kepulauan Selat Torres).

Kompoenen kedua adalah tujuh kemampuan umum yang meliputi literasi, numerasi, kemampuan TIK, berpikir kritis dan kreatif, kemampuan sosial dan personal, pemahaman antar budaya, dan pemahanan etis.

Komponen ketiga Ketiga yaitu delapan subjek atau mata pelajaran yang meliputi Bahasa Inggris, Matematika, IPA, Sejarah, Geografi, Ekonomi Bisnis, Hukum dan Kewarganegaraan, Seni, Pendidikan Kesehatan dan Jasmani, Bahasa, Teknologi dan desain, dan Teknologi Digital.

Praktik Kurikulum Pendidikan Australia Saya observasi langsung saat mengamati pembelajaran di Clayton Nort Primary School (CNPS) dan Keysborough College (KC). Banyak hal menarik yang bisa didapatkan di sekolah tersebut. Di antaranya adalah Pembelajaran HOTS yang interaktif, kreatif dan kontekstual, tidak kaku, sesuai kebutuhan serta Penerapan STEAM yakni Science, Technologi, Engenering, Art, Mathematic.

Peradaban yang dibangun melalui Pendidikan dengan Budaya Literasi dan kolaboratif berbagai pihak adalah kesimpulan perjalanan saya ke beberapa tempat di Australia. Pertama saat saya mengunjungi perpustakaan Sir Matheson Library dan State Library of Victoria. Di dua tempat tersebut saya menjumpai bagaimana budaya baca tulis menjadi “Way Of Life” dari warga australia. Perpustakaan dirancang modern, humanis, artistik dan sangat nyaman. Kedua saya mengunjungi Shrine of remembrance. Di tempat ini Peradaban Patriotisme dan Nasionalisme dibangun oleh bangsa Australia. Ketiga saya mengunjungi Melbourne Zoo yang berfungsi rekreatif dan educatif. Hal yang menyentuh hati saya adalah di tempat tersebut warga dan pelajar dididik untuk peduli terhadap kelestarian fauna. Dan fauna yang menjadi model di antaranya adalah Orang Utan. Hewan endemik Indonesia yang ditempat asalnya malah sering diganggu oleh oknum manusia. Hal – hal menarik tersebut ingin sekali saya bagikan secara utuh. Saya sedang menulis 2 buku kolaboratif, berjudul “Memburu HOTS di Negeri Kanguru, Memoar Guru Perubahan” dan “ 12 Model Pembelajaran HOTS untuk PPKn, Inspired from The Little Booklet of Strategies, Monash University”.

Comments

comments