TOT IGI DKI JAKARTA DAN AWALNYA MENULIS

0
1666

Kristiawati, S.Pd
(IGI Sumatera Barat)

Ikatan Guru Indonesia (IGI) Menggelar Kegiatan TOT ke-2 yang bertempat di 12 Kab./Kota Se-Indonesia. Kali ini saya memilih akan mengikuti TOT yang di adakan oleh DKI Jakarta dengan pertimbangan, jika saya ikut di Aceh maka saya harus transit dulu medan, Jika saya ikut di lampung saya harus transit dulu di jakarta. Maka keputusan terakhir saya ikut di jakarta dengan pertimbangan sambil melihat indahnya Kota Jakarta. Jadwal TOT yang digelar di DKI Jakarta adalah pada tanggal 24 – 25 Desember 2016. Saya memutuskan untuk berangkat menuju Kota Jakarta pada tanggal 23 Desember 2016, Sehari sebelum kegiatan itu dimulai. Saya berangkat dengan rekan guru lainnya dari Sumatera Barat adalah sebanyak 5 Orang dengan kab/Kota berbeda.

Kami berangkat dari Bandara International Minangkabau menuju DKI jakarta sekitar pukul 15.00 WIB, Akhirnya saya bersama rekan lainnya berhasil menjajakan kaki di DKI Jakarta tepatnya di Bandara Soekarno Hatta Sekitar pukul 17.30 WIB. Dengan penuh rasa harap di dalam diri saya, rasanya ingin cepat sampai di tempat dimana kegiatan itu dilaksanakan, tetapi apa boleh buat di tengah perjalanan kami terjebak dengan  macet yang biasa dirasakan oleh Warga Jakarta, tetapi bagi saya itu sangat luar biasa, karena biasanya kalau di kampung halaman saya itu hanya terjadi pada moment-moment tertentu seperti Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul ‘Adha atau biasanya pada tahun baru karena adanya kegiatan pulang basamo yang digelar oleh komunitas orang minang yang berada di perantauan.

Dalam 2 jam perjalanan saya dan rekan guru lainnya pun sampai di tempat pelaksanaan kegiatan. Alangkah bahagianya rasa hati bisa sampai dengan keadaan selamat demi “tholabul ilmi” (Menuntut Ilmu). Saya dan rekan lainnya pun disambut baik oleh rekan -rekan panitia serta anggota IGI DKI Jakarta lainnya. Ini merupakan pengalaman berharga bagi saya, bertemu guru-guru hebat dari Ikatan Guru Indonesia DKI Jakarta.  Sehari pun sudah berlalu, sayapun semakin penasaran ingin-ingin cepat rasanya mengikuti pelatihan tersebut. Akhirnya hari yang di tunggu pun tiba, tepat tanggal 24 desember 2016 kegiatan TOT IGI DKI Jakarta pun resmi dilaksanakan. Pada awalnya saya pun ikut berkenalan bersama rekan guru-guru hebat yang berasal dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia. Perasaan bahagia pun tak terbendung, ketika saya pun bisa berjumpa dengan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia yang selama ini kita hanya tau namanya saja dan walaupun tahu wajahnya tetapi itu hanya di media cetak dan elektronik.

Ketua umum IGI Muhamad Ramli Rahim (MRR) memberikan paparan tentang perjuangan dan kebermaknaan IGI bagi guru-guru di Nusantara ini. Menurut MRR,  TOT (Training of Trainer) yang diadakan oleh IGI lebih tepat disebut TOC (Training of Coach). Ada perbedaan yang cukup mendasar dari kedua istilah ini.  Kata “Trainer” identik dengan “instruktur” atau “nara sumber” yang hanya terlibat berbicara di ruang pelatihan, sementara di luar pelatihan tidak banyak yang mau berbagi. Sementara jika seorang “Coach” jelas artinya adalah “pelatih”. Sebagai seorang pelatih, Coach bukan sekedar pembicara namun melatih, mengatur dan mendampingi orang yang dilatihnya sampai mampu dan berhasil.  Beliau memberikan alasan yang sangat rasional sehingga mudah untuk dipahami dan dimengerti. Kata Coach lebih dalam maknanya dibanding kata trainer. Inilah spirit yang diharapkan lahir dari IGI (Ikatan Guru Indonesia) untuk ke depan.  Munculnya seorang  Coach yang benar-benar mampu dan ikhlas memberikan ilmunya kepada guru-guru di Indonesia.

Selain itu, sangat banyak sekali materi yang disampaikan, namun bagi saya ada beberapa materi yang sangat berkesan bagi saya dan juga saling berkaitan antara yang satu dan lainnya yaitu Literasi dulu, kini dan nanti” oleh bapak Sururi Aziz, kemudian materi menulis itu mudah dan yang terakhir Metode Menemu Baling (Menulis dengan Mulut, Membaca dengan telinga). Dulu saya memang orangnya memang sulit untuk menulis, bukan berarti malas, tetapi ilmu yang dimiliki kurang cukup dan metode pun kurang pas. Tetapi dengan mengikuti kegiatan TOT IGI yang dilaksanakan oleh DKI Jakarta ini membuat saya termotivasi untuk menulis, saya merasakan betapa besarnya manfaat menulis, baik itu untuk diri sendiri ataupun untuk khalayak ramai. Metode yang yang diluncurkan oleh IGI ini merupakan Solusi cantik dan Cerdas bagi Dunia pendidikan terutama untuk mendorong para guru-guru untuk menulis. Saya  yang awalnya tak kenal dengan Metode Menemu Baling  ini, Tetapi hari ini saya mendapatkan ini sangat berharga rasanya. Saya pun akhirnya mulai menulis, walaupun tulisan ini tak sesempurna mungkin, tetapi ini merupakan pengalaman pertama awal saya menulis. Tanpa mengikuti TOT IGI ini mungkin tidak tahu entah kapan saya termotivasi untuk menulis. Memang sebenarnya momok menulis ini sangat ditakuti oleh semua orang akademisi, tapi untuk saat ini rasa takut dalam diri saya itu sudah mulai hilang. Rasa takut itu sudah berganti dengan rasa motivasi untuk menulis.

Ikatan Guru Indonesia (IGI) memang hebat bagi saya, begitu banyak materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan TOT tersebut, semuanya dengan tujuan untuk mendorong Guru untuk lebih Produktif dan terus untuk berkarya. Pelatih-pelatih yang berkompeten yang dimiliki IGI, dapat mengembangkan sayap-sayap IGI ke seluruh penjuru di Indonesia. Workshop-workshop IGI sangat diminati oleh para Guru. Mereka bukan Guru-Guru Biasa bagi saya, tetapi Mereka adalah Guru-Guru Hebat yang mampu melahirkan pendidik -pendidik HEBAT dan MULIA untuk negeri ini.

Saya sangat tidak senang sekali jika ada rekan -rekan guru mengatakan IGI itu dalam bentuk pemberitaan Negatif, sebelum ia mampu ikut dan terjun dulu menjadi keanggotaan IGI. TOT IGI merupakan awal saya menulis, TOT IGI merupakan awal saya berkarya. Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh pelatih-pelatih TOT DKI Jakarta, semoga ilmu yang diberikan kepada saya menjadi berkah dan mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Saya juga mengucapkan terima kasih buat rekan-rekan guru yang mengikuti TOT DKI Jakarta, terima kasih atas waktunya, terima kasih atas ilmunya dan berbaginya. Seperti moto IGI “ Sharing And Growing Togrther”. Semoga kita bisa bertemu lagi di lain waktu dan bisa berbagi dan sharing atas ilmu masing-masing. IGI JAYA…IGI JAYA….. GURU MERDEKA……

Salam Literasi… Salam Igiers…..
Yuuk Guru Indonesia kita berkarya bersama IGI. ……..
Wujudkan Guru yang Mulia karena Karya,…………..

 

Kristiawati, S.Pd
(IGI Sumatera Barat)

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini