Sepenggal Perjalanan IGI Pandeglang di Akhir Tahun 2016, Lahir dan Fokus Pada Media Pembelajaran Berbasis IT

0
1803

Oleh : Dede Wahdiati, SE

Pada peringatan HGN 2016 lalu, Dirjen GTK Sumarna Surapranata mengatakan, tema tersebut sama dengan tema tahun lalu. “ karena para guru sudah dan selalu berkarya untuk republik ini,”. Tema “Mulia Karena Karya” dinilai sangat relevan dengan kebijakan pemerintah untuk menghargai profesi guru dan tenaga kependidikan menuju masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan beradab, di tengah-tengah percaturan kehidupan masyarakat global. Dan kegiatan ini diikuiti seluruh guru baik guru PNS maupun Swasta di seluruh Indonesia menjadikan semangat baru dengan harapan program pemerintah sejalan dengan kebutuhan guru dan siswadalam melaksanakan hak dan kewajibannya yaitu dengan membuat siswanya menjadi manusia yang memiliki kompetensi dengan baik. Menurut Luc Stevens yang dibutuhkan siswa pada saat ini adalah kompetensi.

Dalam mengembangkan kompetensi siswa tersebut, siswa mengharapkan proses pembelajaran disekolah-sekolahdapat dikuti siswa dengan mudah, simple dan menarik, dan didukung dengan kompetensi guru, metode, model, pendekatan dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan masyarakat.Sehingga tidaklah mudah guru dalam meningkatkan kompetensi siswa. Sering kali kita menemukaan siswa yang tidak termotivasi dalam proses pembelajaran di kelas karena mereka merasa tidak mampu atau kurang percaya diri, dan tidak sedikit alasannya karena gurunya tidak memiliki kompetensi yang baik,  hal ini tentu saja sangat berpengaruh pada pencapaian kompetensi yang mereka butuhkan.

Sejalan dengan permasalahan tersebut kemendikbud pun melakukan penguatan pelaku pendidikan, dengan melakukan pemberdayaan melalui peningkatan kompetensi, kinerja, dan apresiasi terhadap pendidik dan tenaga kependidikan. Selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan melakukan kemitraan dan penguatan peran orang tua, dan pelibatan masyarakat dalam aktivitas pendidikan dan kebudayaan.Pelibatan publik ini sesuai dengan pesan pendiri bangsa kita adalah gotong royong. Pelibatan publik ini kita kerjakan sebagai ikhtiar gotong royong dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat. Ini sudah mulai dilakukan di beberapa aktivitas di Kemendikbud, dan alhamdullilah mendapatkan respon yang positif di masyarakat.Program prioritas kedua adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidikan. Pada program prioritas ini hal yang akan dilakukan sebagai wujud terhadap peningkatan akses adalah peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan tersedianya akses tersebut, kualitas pendidikan pun harus ditingkatkan dengan penyempurnaan kurikulum dan sistem penilaian pendidikan.Program prioritas pendidikan dan kebudayaan ketiga adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan. Program ini akan diwujudkan dengan penyediaan guru garis depan, peningkatan kompetensi, peningkatan kinerja, pemberian tunjangan atau insentif bagi guru non-PNS, dan peningkatan kualifikasi pendidikan. Selanjutnya, pada program prioritas pendidikan dan kebudayaan keempat, Kemendikbud akan melakukan peningkatan dan penguatan pelestarian dan diplomasi budaya. Wujud menjalankan program prioritas tersebut, Mendikbud mengatakan, hal yang akan dilakukan adalah melakukan perlindungan dengan penetapan dan revitalisasi warisan budaya, pengembangan budaya dengan melakukan penelitian, pelatihan, pembangunan, dan modernisasi. Program prioritas kelima, Mendikbud menuturkan, adalah peningkatan dan penguatan pengembangan, pembinaan dan perlindungan bahasa melalui pengembangan kosakata, penyebarluasan Bahasa Indonesia di luar negeri. “Dukungan program prioritas tersebut adalah literasi sekolah dan pembentukan laboratorium Kebinekaan bahasa dalam rangka penumbuhan budi pekerti,”. “Program prioritas keenam dan menjadi sasaran utama Kemendikbud dalam melakukan gerakan pendidikan dan kebudayaan adalah penguatan tata kelola dan pelibatan publik,” pungkas Mendikbud.

Dengan semangat yang sama dalam menghadapi peringatan hari guru nasional,IGI (Ikatan Guru Indonesia)dengan semakin melebarkan kepengurusan IGI di seluruh Indonesia khususnya di Wilayah Kabupaten Pandelang diharapkan IGI dapat berperan sebagai mitra pemerintah dan dapat bekerjasama dengan beberapa pihak dalam menjalankan 6 program kemendikbud tersebut. Semangat baru yang tertanam pada pengurus IGI yang baru terbentuk dan baru dilantik terdorong untuk melaksanakan programnya dalam meningkatkan kompetensi guru khususnya guru di Pandeglang.Enam program yang diprioritaskan dalam dunia pendidikan sejalan dengan visi dan misi IGI (Ikatan Guru Indonesia). IGI memiliki visi memperjuangkan mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru Indonesia, serta turut secara aktif mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan Misi IGI adalah sebagai berikut :

  1. Mewujudkan peningkatan mutu, profesionalisme, kesejahteraan, perlindungan profesi guru, dan pengabdian kepada masyarakat.
  2. Menjadi sarana dan wadah interaktif guru untuk tukar-menukar pengalaman, ide, dan berbagi dalam cara mengajar, pendekatan, metode, strategi dan teknik mengajar, serta hal-hal baru dalam dunia pendidikan.
  3. Memajukan pendidikan nasional, keguruan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
  4. Menjalin kerjasama dengan semua pihak untuk meningkatkan kemajuan pendidikan, mutu, profesionalisme, dan kesejahteraan guru.

Semangat Guru di Pandeglang dalam meningkatkan kompetensinya semakin kuat ditandai dengan Proses pembentukan organisasi profesi Ikatan Guru Indonesia (IGI) Daerah Pandeglang sejak bulan oktober tahun 2016 sampai terbentuk dan dilantiknya pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) untuk Daerah Kabupaten Pandeglang juga berbarengan dengan pelantikan IGI Kota Tangerang Selatan, IGI Kota Tangerang, dan IGI Wilayah Banten yang secara langsung dilantik oleh Ketua Umum IGI Pusat Muhamad Ramli Rahim yang lebih dikenal dengan sebutan (MRR) pada tanggal 23 Oktober 2016 Di Aula Universitas Banten Jaya (UNBAJA) Serang. Semangat IGI Pandeglang ini dapat dilihat dari  Kegiatan perdana yang dilaksanakan oleh IGI Pandeglang, kegiatan tersebut dilaksanakan satu hari setelah pelantikan IGI Pandeglang pada tanggal 24 Desember 2016 tentang Workshop GLS (Gerakan Literasi Sekolah) di SMKS Baitul Hamdi Menes dan dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pandeglang H. Salman Sunardi, MM, dalam kegiatan tersebut hadir Pengawas SMA Drs. H. Wahya dengan narasumber langsung oleh Ketua Umum IGI Pusat Muhamad Ramli Rahim (MRR).

Peringatan hari guru nasional tanggal 25 November 2016 pun dijadikan sebagai moment penting Ikatan Guru Indonesia (IGI) se-Indonesia dalam upaya terus meningkatkan kompetensi guru. Disetiap Daerah, Wilayah bahkan Pusat melaksanakan  rangkaian kegiatan peningkatan kompetensi guru yang variatif sesuai dengan kebutuhan guru diseluruh Indonesia, bahkan secara keseluruhan semua IGI dari berbagai Daerah maupun Wilayah melakukan pembelajaran atau training dalam bentuk pelatihan melalui jarak jauh yang kerja sama dengan seamolec, dan sampai pada suatu titik pada puncak acara Hari Guru Nasional tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2016 di Sentul International Convention Center (SICC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, yang dihadiri langsung oleh Bapak Presiden Joko Widodo dengan jumlah peserta sekitar 10.000 guru, IGI melaksanakan 200 kegiatan di berbagai titik wilayah di Negara Indonesia, salah satunya IGI Pandeglang melaksanakan kegiatan Workshop Media Pembelajaran Komik Berbasis IT di buka oleh Warso pengawas SD Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang, juga hadir pengawas SMA, dengan narasumber Harjono, S.Pd sebagai Sekretaris IGI Wilayah Banten. Kegiatan workshop tersebut dengan tema peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah “Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karya”.

IGI Pandeglang pun kembali mengikuti perhelatan kegiatan yang sangat besar dan sangat berperan dalam meningkatkan kompetensi guru dengan mengikuti kegiatan TOC Banten, kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama antara IGI dengan PT Samsung Electronics Indonesia. TOC Banten ini adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada bulan Desember untuk mencetak COACH dari TOC di 12 kota yang ditunjuk oleh PT Samsung Electronics Indonesia, dan setiap kota akan mencetak 50 pelatih (coach) secara nasional yang kedepannya akan melatih guru se-Indonesia dalam upaya meningkatkan kompetensi guru. TOC Banten dilaksananakan pada tanggal 26 -27 Desember 2016 di GSG DPRD Prov. Banten, dengan pennggung jawab kegiatan oleh Ketua IGI Wilayah Banten Tb. Saeful Bahri dan ketua panitia pelaksana Neli Fori Karliana Ketua IGI Pandeglang. Kegiatan tersebut dihadiri team samsung Banu Afwan Pribadi dan trainer pusat Dahli AhmadKabid Organisasi dan Keanggotaan PP IGI,Danang Hidayatullah, Staff Khusus Ketum Pusat IGI Yuli, Nurazizah, Yully Rachmawaty, Rofiq dan Hadir Ir. H. Eneng Nurcahyati Asda 2 Provinsi Banten sebagai keynote speaker.IGI Pandeglang khususnya dan IGI Banten dan IGI se-Indonesia bagi pengurus maupun anggota IGI Kabupaten Pandeglanv yang telah mengikuti TOC di 12 kota tersebut diharapkan menjadi pelatih (coach) dalam meningkatkan kompetensi guru secara nasional dan khususnya kompetensi guru yang ada di Kabupaten Pandeglang dan Wilayah Banten.

Lihat juga :

http://www.igi.or.id/gerakan-literasi-sekolah-gls-program-pertama-igi-pandeglang.html
http://www.igi.or.id/igi-pandeglang-gelar-workshop-media-pembelajaran-komik-berbasis-it.html
http://www.igi.or.id/igi-banten-akan-cetak-pelatih-guru-melalui-toc.html
http://www.igi.or.id/toc-solusi-pembinaan-guru-berbasis-personal.html

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini