Mom Literat IGI Kota Bogor

0
1271

Kali ini IGI Kota Bogor mempersembahkan kegiatan tema literasi, Sabtu, 23 Febuari 2019 di Aula Litbang Pasca Panen IPB. Memang sudah menjadi agenda IGI Kota Bogor menyelenggarakan kegiatan bertema literasi, minimal satu tahun dua kali selain bertema ICT.

Dengan kegiatan ini diharapkan guru kota Bogor akan memiliki kesadaran literat (membaca dan menulis) untuk menunjang profesionalisme mengajarnya bagi siswa di sekolah. Peserta yang hadir berjumlah 31 orang. Kali ini semua peserta baru (non IGI), berharap mereka masuk IGI dengan sukarela.

Adapun tema kali ini yang digelar adalah WORKSHOP MEMBENTUK KELUARGA LITERAT DENGAN METODE MENEMUBALING. Mengapa kami mengambil tema ini, karena setelah dicermati jika membentuk guru literat sebenarnya baru separuh pekerjaan menuntaskan literasi di Indonesia. Bagaimana bisa terbangun jika hanya guru saja yang punya mindset itu atau pelajarnya saja. Sementara peran keluarga di rumah tidak ikut andil membangunnya. Diharapkan ada sinergi jika kita menanamkan juga di lingkungan keluarga. Kebetulan sebagian besar guru juga seorang ibu, mengapa tidak seorang guru bisa mengawali literasi dalam keluarganya, sehingga menjadi figur di masyarakat akan literasi yang sesungguhnya.

Kegiatan dibuka dengan sederhana oleh ketua panitia ibu Metty dan ketua IGI Kota Bogor, Wulan Widaningsih. Tidak ada tamu undangan, karena hampir diperkirakan acara ini batal digelar. Pada H-4, peserta masih 5 orang. Bahkan pembicara utama kami cancel, karena kami sangat khawatir. Saat kami buat sistem gerilya instans, akhirnya lumayan terkumpul juga peserta hingga 31 orang.

Pembicara pertama adalah Sekretaris Komunitas Lingkar Pena Ibu Sri Astuti sekaligus blogger Mom Literat. Beliau adalah ibu rumah tangga yang banyak menghasilkan buku anak-anak. Berbagai penghargaan banyak diraihnya dalam kegiatan tulis menulis. Konsentrasinya mengurus keluarga dan anak-anak dia tuangkan dalam berbagai tulisan yang menawan.

Pembicara kedua adalah ketua tim IT IGI Kota Bogor, ibu Yuli. Beliau menyampaikan metode menemubaling dengan Laptop. Aplikasi ini terbilang baru, belum pernah digelar. Saya mendapatkannya dari pak Kholiq Sagusanov, lalu diolah oleh tim IT kami dan ternyata berhasil dikuasai. Luar biasa menulis menjadi amat..amat ..teramat mudah. peserta terkagum kagum gembira mendapatkannya.

Usai makan siang dan shalat zuhur, kegiatan dilanjutkan dengan praktik menulis puisi, menulis feuture, dan menulis dongeng. Materi ini disampaikan oleh Wulan Widaningsih. Seru ya, praktek berjalan santai dan penuh tawa ceria. Tema yang ditulis tentang cinta suami, cinta anak, cinta saudara, perjalanan umroh, perjalanan haji…wah banyak deh. Dalam hal ini saya pun mencoba menekankan bahwa kewajiban seorang ibu adalah menjadikan anak anaknya memiliki kebiasaan berliterasi. Termasuk siswa siswi kita juga adalah anak anak kita yang dititikan orang tuanya. Mengajarkan literasi selayaknya harus menyentuh hati dan perasan. Penuh belaian dan sanjungan, penguatan dan dekapan. Hingga siswa percaya bahwa itu sangat perlu untuk dirinya.

Kegiatan pun ditutup dengan doa pada pukul 15.20. Usai coffe break kedua. Tak lupa disampaikan pula tugas tulisan yang harus dikumpulkan untuk dijadikan ontologi. Semua peserta senang dan berkomitmen mengerjakan tugas, bahkan beberapa orang meminta untuk dapat dilakukan pelatihan tambahan menulis buku solo. waduh tantangan nih.

Demikian laporan ini #salammenemubaling
#indonesiamenemubaling
#igikotabogor

WULAN WIDANINGSIH

Comments

comments