Guru Profesi Utama, Bukan Sampingan

0
2319

Sismanto HS

Pernah membuat survey sederhana kepada anak didik kita? Berapa banyak anak didik kita yang bercita-cita menjadi guru ketika dewasa nanti?

Beberapa kriteria cita-cita profesi anak yang dijadikan pilihan adalah biasanya mereka memilih menjadi seorang tentara TNI/polri, dokter, insinyur, dan guru. Persentasi terbanyak cita-cita anak adalah dengan urutan pertama menjadi dokter dengan nilai tertinggi, dikuti kemudian menjadi tentara TNI/polri, insinyur, dan terakhir yang paling sedikit persentasenya adalah menjadi guru.

Sebuah Ironi pendidikan, disaat kebijakan pemerintah dengan Undang Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yang salah satu isinya pemerintah mengalokasikan 20% dana APBN untuk pendidikan. Sesempurna apapun produk kebijakan yang dihasilkan, bila tidak diimbangi dengan motivasi berprestasi bagi SDM pendidikaannya, maka kebijakan tersebut akan berjalan timpang dan pincang.

Delapan aspek manajemen pendidikan yang dibangun guna pemerataan kualitas pendidikan Indonesia, lebih- lebih difokuskan pada membangun SDM pendidik dan tenaga kependidikan, serta pembangunan infrastruktur pendidikan. namun disisi lain ternyata minat menjadi SDM pelaku SDM pendidikan kurang diminati. Tidak percaya? silahkan bagi Anda yang berprofesi sebagai guru tanyakan kepada anak didiknya, buat survei kecil-kecilan berapa banyak anak didik Anda yang memilih menjadi guru. Saya yakin berdasarkan pengamatan dan pengalaman saya sebagai guru selama 17 tahun, hanya sebagian kecil saja anak didik yang ingin menjadi guru atau SDM pendidikan.

Padahal, guru merupakan profesi yang mulia, sebuah profesi yang menjadi pilihan ketika anak-anak ditanya oleh bapak/ibu guru nya waktu berada di bangku sekolah dasar. Mulai sekarang, tugas kita adalah menyakinkan kepada anak didik kita bahwa guru merupakan sebuah profesi yang bisa menghasilkan karya di satu sisi, bisa dijadikan profesi utama bukan profesi sampingan, dan lebih-lebih ajarkan kepada anak didik kita dari awal sudah memilih guru sebagai profesi utamanya. Ke depan saya yakin, bahwa mutu kualitas pendidikan bangsa kita akan dapat dibenahi dengan para anak didik kita yang sejak awal memilih guru menjadi profesinya, bukan guru sebagai profesi terakhir apabila tidak mendapat pekerjaan lain yang lebih layak.
Balikpapan, 01-02-2017

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini