Empat Bulan Ke Belakang dan Empat Tahun Kedepan – MRR Bersama Ikatan Guru Indonesia

0
2252

Dede Wahdiati

Ikatan Guru Indonesia (IGI), sekilas sudah lama terdengar dari tahun 2010 di Kabupaten Pandeglang Banten, namun tidak terlihat pergerakannya hingga akhir semester pertama di  tahun 2016. Di awal semester kedua, akhir bulan September2016 IGI mulai terdengar gaungnya dalam pelaksanaan program IGI yaitu meningkatkan kompetensi guru oleh IGI Wilayah Banten yang kegiatannya dilaksanakan di GSG DPRD Provinsi Banten.

Workshop penulisan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di bulan Oktober 2016. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut terlihat antusias para guru dalam meningkatkan kompetensi. Artinya guru sangat terbuka dan mau menerima program yang di gagas oleh IGI. Sehingga hampir semua guru yang hadir dalam acara tersebut mendaftarkan diri untuk menjadi anggota IGI.

Apresiasi guru-guru di Banten terhadap IGI, dapat terlihat dari terbentuknya kepengurusan IGI Wilayah Banten, Kabupaten Pandeglang, Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerangdan Kabupaten Serang. Kepengurusan IGI di Wilayah Banten dan 4 (empat) daerah yang ada di Wilayah Banten di lantik tanggal 23 Oktober 2016, pada acara Workshop Media Pembelajaran Komik Berbasis IT pada Universitas Banten Jaya (UNBAJA) Serang Banten oleh Muhammad Ramli Rahim Ketua Umum IGI Pusat.

Di situlah kami mengenal dan melihat secara bersama-sama bagaimana Muhammad Ramli Rahim yang sering dikenal dengan sebutan MRR, sebagai sosok Ketua Umum IGI Pusat sangat luar biasa. MRR dapat memberi keyakinan dan kekuatan kepada seluruh pengurus bahwa IGI adalah organisasi profesi yang istimewa. Kenapa istimewa? Karena IGI merupaka organisasi profesi yang diakui oleh kementerian hukum dan ham. IGI organisasi profesi yang luar biasa, yang menjadi wadah bagi guru-guru Indonesia dalam meningkatkan kompetensi.

Dengan kepemimpinan MRR, IGI dapat menyentuh guru-guru hingga ke pelosok Negeri. Setelah pelantikankepengurusan IGI Daerah Pandeglang, MRR pun menyempatkan diri untuk hadir, dengan tujuan ingin lebih banyak mengenal dan memotivasi guru-guru di daerah-daerah seluruh Indonesia, khususnya daerah Kabupaten Pandeglang pada tanggal 24 Oktober 2016.

Sebagai salah satu pengurus dari IGI Daerah Pandeglang, saya dapat melihat MRR adalah seorang guru yang hebat. Guru yang mampu menghipnotis dan mengajak guru-guru untuk terus dan mau meningkatkan kompetensi guru. Kesadaran para guru dibuka lebar-lebar oleh kepiawaian seorang MRR dalam kepemimpinannya.

Secara pribadi saya pun tergerak melakukan secara total peran sebagai pengurus IGI Daerah Pandeglang dan juga sebagai guru. Dan secara terus menerus mengikuti kegiatan IGI untuk meningkatkan kompetensi diri. Kepiawaian seorang MRR pun di tularkan kan dan diikuti oleh kami pengurus IGI. Kami pun secara sukarela mau bekerja sama dalam kepengurusan untuk meningkatkan kompetensi guru. Sehingga terciptalah hubungan silaturahmi secara kekeluargaan di antara sesama guru walaupun kami awalnya tidak saling mengenal dengan adanya program guru saudara.

MRR menurut saya adalah seorang motivator. MRR mampu mengajak dan membuat guru-guru menyadari bahwa kita tidak boleh tertinggal jauh dengan peserta didik, peserta didik yang sudah lebih dulu berjalan di depan terkait Ilmu Teknologi (IT). Sehingga banyak guru yang mengikuti kegiatan-kegiatan atau program-program IGI, misalnyasagusatab (satu guru satu tablet), sagusakti (satu guru satu karya tulis ilmiah), sagusamic (satu guru satu comic) sagusablog (satu guru satu blog), sagusanov (satu guru satu inovasi)sagusaku (satu guru satu buku), sagusampi (satu guru satu media pembelajaran interaktif), sagusandra (satu guru satu animasi drawing) dan program lainnya.

Kepiawaian seorang MRR, mampu merubah paradigma lama, di mana guru dalam meningkatkan kompetensinya saat ini tidak lagi bergantung pada dana APBD ataupun APBN. Guru-guru secara ikhlas dan tanpa ada paksaan mau meningkatkan kompetensi. Misalnya guru dari daerah Wajo Sulawesi mau jauh-jauh datang ke Provinsi Banten, hanya untuk mengikuti kegiatan Training Of Coach (TOC) yang diselenggarakan oleh IGI pusat di IGI Wilayah Banten denganmengeluarkan biaya sendiri.

Guru-guru Riau, Solok Padang, Kalimantan, Medan, Maluku, Lampung, Pandeglang, dan daerah lainnya, rela jauh-jauh datang ke DKI Jakarta hanya untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan IGI DKI tanggal 21-22 Desember 2016 dalam rangka meningkatkan kompetensi guru guru menulis buku dengan biaya sendiri. Melalui MRR IGI dapat membuat guru-guru Indonesia mempunyai karya dengan adanya program satu guru satu buku. Guru Mulia Karena Karya.

MRR sosok yang kuat, kuat dalam berpikir, berjuang, dan bekerja keras untuk terus meningkatkan kerja sama kemitraan dengan perusahaan yang dapat diajak secara bersama-sama dalam meningkatkan kompetensi guru, misalnya kerja sama dengan Samsung, Indosat, Spektra, Casio, Stabilo, media guru dan Sawit. Hingga dapat menciptakan trainer-trainerhandallulusan TOT di Surabaya dan TOC di 12 Provinsi di Indonesia, yang siap melatih para guru di seluruh Indonesia.Bersama MRR, IGI selalumengedapankanmottoSharingandGrowingTogether.

Itulah sepenggal perjalanan sosok MRR yang terhitung 4 (empat) bulan kurang lebihnya kami mengenalnya. Semoga di 4 (empat) tahun ke depannyaMRR secara bersama-sama dengan pengurus IGI pusat lainnya, IGI Wilayah seluruh Indonesia, IGI Daerah seluruh Indonesia, dan IGMP seluruh mata pelajaran seluruh Indonesia, mampu membuat guru-guru Indonesia lebih banyak lagi yang menyadari bahwa guru harus mau meningkatkan kompetensi, dan dalam meningkatkan kompetensi guru tidak lagi menunggu panggilan pelatihan, workshop dan sebagainya dari pemerintah, melainkan guru mau dan reladalammenyisihkan rezekinyadan mau meluangkan waktu jauh dari keluarga untuk terus meningkatkan kompetensinya.

 

 

 

 

 

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini