Catatan 3 Tahun IGI Kabupaten Wonogiri

0
1969

Hari ini tanggal 26 November 2019 bertepatan dengan 10 tahun lahirnya Ikatan Guru Indonesia. 3 tahun yang lalu, kami memberanikan diri untuk mendirikan Ikatan Guru Indonesia kabupaten Wonogiri. Hal ini tentunya tidak semudah membalikkan tangan atau semudah menancapkan tiang bendera tapi banyak sekali hambatan maupun rintangan bahkan pertentangan yang masih tersisa sampai dengan saat ini.

IGI kabupaten Wonogiri didirikan dibentuk dan dibangun dengan semangat sharing and growing together. Berbagi bersama tumbuh bersama dan memberdayakan semua potensi yang ada dan kita miliki. Dengan semangat ini tentunya diharapkan dapat menjawab akan keresahan guru di kabupaten Wonogiri yang sangat butuh akan pengembangan keprofesian berkelanjutan. IGI Wonogiri membawa semangat perubahan bahwa guru memang harus terus belajar sesuai dengan perkembangan teknologi dan keilmuan yang begitu cepat dan dinamis. Hasil kerja dari IGI kabupaten Wonogiri bisa dilihat dengan lahirnya ratusan karya guru hasil dari kegiatan pelatihan maupun belajar bersama yang telah menyasar hampir 2000 guru selama 3 tahun berjalan. Dan ini tentunya suatu prestasi yang sangat membanggakan sebuah organisasi kecil yang hanya digerakkan oleh 15 orang mampu memberikan dampak secara nyata pada perubahan dan kemauan akan peningkatan kompetensi diri guru. Ratusan guru tersebut tentunya bukan lagi guru sembarangan. Mereka adalah guru pemberani, yang mau keluar dari belenggu kelampauan, yang mau membuka diri untuk belajar sadar akan pentingnya belajar.

Catatan penting di sini adalah bahwa sebenarnya banyak sekali guru-guru kita yang pintar, berprestasi, kreatif sering juara. Akan tetapi belum bisa berkesempatan untuk bisa berbagi kepada teman-teman sesama guru. Maka dengan hadirnya IGI Wonogiri diharapkan dapat memfasilitasi transfer ilmu sesama guru secara cepat dan bisa memberikan manfaat kepada teman-teman.

Memberikan motivasi dan mendorong untuk sama-sama maju meningkatkan kualitas pendidikan, mengikuti bebagai event kompetisi, saling mendukung, adalah kekuatan yang kita bangun. Hasilnya, tiga tahun ini banyak dari kita yang berhasil mencicipi event nasional berupa lomba maupun simposium yang lain. Tidak ada ilmu yang mahal di IGI, semua saling berbagi bersama.

Semua kegiatan dibiayai secara mandiri dan ini tentunya menjadi catatan tersendiri bahwa gerakan IGI semuanya terlepas dari anggaran negara entah itu APBN maupun APBD. Untuk menunjang semua kegiatan IGI, kami dirikan sebuah bidang usaha yaitu Arga Pustaka sekaligus sebagai tempat untuk mewadahi mengerjakan dan mengelola karya-karya guru di kabupaten Wonogiri dengan cepat, murah dan tentunya berkualitas. Lahirnya Arga Pustaka menjawab semua keraguan guru bahwa menulis itu sulit, menerbitkan buku itu sulit, membuat buku itu mahal dan akhirnya dengan keadaan seperti itu dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain untuk mengeruk keuntungan selama ini. Arga Pustaka adalah solusi nyata keaaan ini.
Pergerakan IGI Kabupaten Wonogiri sudah begitu luas bahkan pengembangan literasi sudah sampai menyentuh siswa. Banyak karya siswa yang sudah diterbitkan sebagai upaya nyata gerakan literasi sekolah bahkan di beberapa kabupaten di Jawa maupun di luar Jawa sudah meminta IGI Wonogiri ikut membantu pembangunan literasi di kabupatennya.
IGI Wonogiri memang fokus pada peningkatan kompetensi guru dan kualitas pendidikan terlepas dari kepentingan apapun. Pada saat ini perkembangan teknologi sudah semakin cepat dan kita tentunya tidak bisa hanya diam dan menunggu untuk diajari untuk diundang diklat, diundang pelatihan tetapi guru harus aktif membuka diri, harus sadar bahwa ilmu diluar sana sudah semakin dinamis.

Perkembangan teknologi sudah sangat cepat di luar sana semuanya sudah berbasis digital, touchscreen, 3 dimensi, pengembangan virtual reality, sedangkan di sini kita masih belajar bagaimana optimalisasi pemanfaatan IT di tingkat dasar. Ini tentunya menjadi PR kita bersama dan kesadaran kita bersama bahwa keberadaan IGI Wonogiri semata-mata untuk mendorong peningkatan kompetensi guru secara makro di kabupaten Wonogiri. Tidak perlu takut bahwa IGI Wonogiri akan menyaingi siapapun. Tidak perlu takut akan mempengaruhi elektabilitas siapapun. Tidak perlu takut bahwa IGI Wonogiri akan terpapar pada da gerakan radikalisme. Tidak perlu takut bahwa IGI Wonogiri berkepentingan pada politik tertentu berdiri secara profesional dan proporsional untuk guru dikelola oleh guru dan tentunya. Tetapi IGI Wonogiri berupaya memberikan manfaat secara nyata kepada guru maupun pendidikan. Inilah semangat yang kita bangun sehingga IGI kabupaten Wonogiri bisa mewarnai kualitas pendidikan di kabupaten Wonogiri.

Pengembangan IT memang sudah menjadi konsentrasi dari kegiatan peningkatan kompetensi guru di Wonogiri, akan tetapi kita juga memfasilitasi para guru yang ingin mengembangkan kompetensinya di bidang lain yang berbasiskan non it misalnya seni budaya Jawa seni musik maupun keterampilan menulis yang lain.

Konsep konsep pelatihan IGI saat ini banyak diadopsi oleh pihak lain maupun dinas pendidikan bahwa setiap kegiatan harus menghasilkan sebuah produk yang nyata dan barulah sertifikat kegiatan akan diserahkan kepada peserta. Kami tidak mengenali iuran bulanan atau iuran yang lain tetapi IGI berkembang berkegiatan dengan usaha-usaha kreatif, dengan swadaya saat kegiatan pelatihan dengan para peserta.

Saat ini banyak pihak yang secara nyata dan berkeinginan dengan sungguh-sungguh bekerja sama dengan IGI Wonogiri untuk bersama-sama meningkatkan kompetensi guru di kabupaten Wonogiri. Ada Universitas Sebelas Maret, Universitas Widya Dharma Klaten, Pustekkom Kemendikbud, Yamaha Music Indonesia, Samsung Indonesia, Microsoft Indonesia, BPTIKP Jawa Tengah dan banyak pihak lain. Tentunya ini sebuah kolaborasi yang sangat indah ketika semua elemen mendukung dan bersatu berkolaborasi untuk meningkatkan kompetensi guru secara nyata.

Dukungan berbagai pihak ini tentunya menjadi kekuatan yang luar biasa, mengingat keterbatasan anggaran pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk melatih semua guru.

Jadi… saatnya sekarang berkolaborasi, mari bersama-sama berbuat sesuatu untuk bangsa ini. Jangan lagi mengeluh dan menuntut kepada bangsa ini……
jika masih ngomong persaingan, ya sudah…tidak perlu bicara abad 21, tidak perlu bicara industri 4.0
mari memerdekakan diri untuk belajar sehingga bisa berkreasi dan berinovasi
karena kreasi dan inovasi tak akan bisa lahir dari belenggu ketakutan

Selamat Hari Guru
Selamat ulang tahun ke 10 IGI
Eko Siswanto
pendiri dan sekretaris IGI Wonogiri

Comments

comments