Pengurus Ikatan Guru Pendidikan Khusus (IGPK) bersilaturrahmi dengan Komisi IV DPRD Kalimantan selatan, Kamis 13 Februari 2020 di Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Lutfi Saifuddin, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel pun langsung menyambut kedatangan rombongan ini.
Ketua IGPK, Faizah mengungkapkan bahwa dlm pertemuan ini adalah untuk minta dukungan dari komisi IV dalam upaya pemberdayaan Anak-Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). “Anak-anak Berkebutuhan Khusus itu tidak hanya punya kesulitan dan hambatan dalam belajar, tetapi juga dalam kehidupannya. Nah, kita dari IGPK sedang membuat program agar ABK yang sudah menamatkan sekolahnya punya akses kepada pekerjaan atau bisa bekerja secara mandiri”, ungkapnya.
Menurut Faizah, selama ini akses pekerjaan di pemerintahan sudah mulai berjalan dan patut untuk diapresiasi. Ini terlihat dari adanya lowongan khusus bagi penyandang disabiltas pada CPNS serta penghargaan bagi atlet disabilitas untuk masuk CPNS.
“Hanya saja untuk alumni-alumni dengan hambatan yang lebih berat tidak bisa tercover disana (CPNS)”, tambah Faizah.
“Kita di SLB Pembina sudah mulai mencoba membangun usaha kewirausahaan untuk mereka, menyinergikan antara siswa yang masih belajar dengan para alumni, kami membuat Warung Alumni”, ungkap guru lulusan PLB ini.
“Berbagai keterampilan kita ajarkan dari berjualan makanan, membuat bakul purun, kain sasirangan dan sebagainya hingga memasarkannya. Sehingga mereka punya keterampilan dalam berwirausaha. Sudah ada beberapa alumni yang bisa masuk ke perusahaan swasta dari pelatihan yang kita bangun ini.” Ungkapnya.
Luthfi Saifuddin pun mengapresiasi usaha pengembangan ABK yang sudah dibangun ini. “Semangat dalam memberikan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus (difable) ini harus kita apresiasi secara khusus. Semoga dalam waktu dekat bisa kita lihat langsung di lapangan.” Ungkap anggota DPRD Kalsel dari Partai Gerindra ini.
Farida, sekretaris IGPK menambahkan bahwa selain ke Komisi IV DPRD Kalsel, IGPK juga akan mengagendakan untuk bertemu dengan beberapa stakeholder lainnya baik pemerintah maupun swasta terkait dengan pengembangan kewirausahaan ABK dan kaum disabilitas ini.
IGPK adalah adalah organisasi semi otonom yang berada dibawah binaan Ikatan Guru Indonesia (IGI). Beranggotakan guru-guru yang mengajar di SLB dan sekolah inklusi.
Ref.foto: Hlm
