KARTINI DALAM PERSPEKTIF WANITA MASA KINI

0
1597

KARTINI DALAM PERSPEKTIF WANITA MASA KINI
Oleh Rusnanie

Bicara hari Kartini, tidak hanya sekadar menggunakan kebaya atau seremonial saja. Tetapi”esensi “dari perjuangan seorang Kartini lah yang harusnya menjadi spirit bagi wanita Indonesia dalam berjuang khususnya dalam dunia pendidikan.

Seorang perempuan harus bisa mengambil perannya dalam berbagai sisi kehidupan dengan tidak meninggalkan kodratnya sebagai seorang wanita, baik ia sebagai seorang istri maupun seorang ibu.

Kartini masa kini tentunya akan mengalami tantangan dan perjuangan yang berbeda dengan Kartini masa penjajahan.

Masa penjajahan Kartini memperjuangkan persamaan haknya antara laki laki dan perempuan khusus dalam mengenyam pendidikan. Tetapi untuk saat ini emansipasi wanita sudah sangat nyata dalam berbagai sisi kehidupan perempuan yang tidak dibatasi dalam menempuh pendidikan maupun kariernya dalam dunia kerja memiliki kesempatan yang sama dengan kaum laki laki.

Tantangan terberat saat ini, justru seorang perempuan baik sebagai seorang ibu bagaimana ia mampu menciptakan keseimbangan antara karier, kegiatan sosial, dan rumah tangga mampu ia lakukan secara baik dan seimbang sehingga tidak menjadi masalah. Hal ini sangat dibutuhkan komitmen yang kuat dan ketulusan dari sosok seorang isteri yang juga seorang ibu harus mampu menjadikan dirinya sebagai Kartini masa kini.

Sebagai seorang isteri sosoknya sangat menentukan dalam mencapai tujuan. Akan dibawa ke mana biduk runah tangga yang dibangun. Peran sebagai istri adalah sosok sebagai seorang penolong dan penopang bagi suami bukanlah hal yang mudah dilakukan jika memandangnya bukan dalam bingkai ketulusan.

Sangatlah bijak kalimat yang mengatakan bahwa “Di balik suami yang sukses ada isteri yang bijak di sampingnya” dan “Di balik isteri yang bijak, pasti ada suami sebagai Imam yang senantiasa membimbingnya”.

Sosok perempuan sebagai seorang ibu sangat menentukan kesuksesan akan arah masa depan anaknya. Seorang anak tumbuh dan berkembangn lebih banyak diasuh oleh seorang ibu. Terlebih lagi di zaman “Now”. Zaman di mana arus informasi yang datang dari segala lini dan tak terbendung.

Tentunya tidak semua informasi yang diterima dan disajikan anak-anak semua baik untuk dikonsumsi. Dari sekian banyak tentu banyak juga informasi yang menyesatkan.

Di sinilah tugas sebagai orang tua, sebagai seorang ibu untuk mendampingi anak anak dalam memfilter semua informasi yang datang.

Belum lagi ancaman Narkoba dan pergaulan bebas yang sangat sulit terkontrol. Ini menjadi sebuah ancaman terhadap perkembangan bagi anak. Sangat dibutuhkan pendampingan yang lebih bermakna dari seorang ibu untuk membentengi semua hal yang terkait dengan perkembangan anak.

Seorang anak yang diasuh dalam rumah tangga yang penuh dengan kasih sayang, yang di dalamnya akan menjadi pertolongan untuk masa depannya. Karena ia akan tumbuh menjadi anak yang memiliki karakter kuat, mampu menghadapi kerasnya tantangan kehidupan. Pendidikan yang diterapkan di keluarga akan menjadi benteng baginya sehingga pendidikan karakter sangat tertanam dengan baik.

Dalam era emansipasi wanita,
setinggi apapun pendidikan, sebagus apapun karier, sehebat apapun seorang wanita di luar sana, tetaplah ia seharusnya tidak meninggalkan kodratnya sebagai seorang isteri maupun sebagai seorang ibu.

Sebagai anak dari orang tua yang sudah dididik dan dibesarkan dengan kasih sayang dan pendidikan terbaik, sekalipun menjadi orang yang mandiri,
Sesibuk apapun dengan keluarga kecil yang dibangun, serta serumit apapun dengan pekerjaan. Bukan berarti tidak punya waktu untuk memberikan perhatian dan kasih sayang untuk orang tua yang sudah sepuh.( Bagi yg masih memililiki Ortu)

Selamat Hari Kartini. Jadikan Kartini masa kini sebagai sebuah perubahan dalam membangun sikap, karakter, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Jadikan sikap dan perjuangan untuk membumikan dalam memberikan yang terbaik bagi perubahan suatu bangsa.

Dalam Stay at Home marilah dekatkan diri kepada sang Pencipta dan memohon padaNya agar pandemi ini cepat berlalu.

Palangka Raya 21 April 2020….🌹🌹🌹

by :Rusnanie Esra/ Rose.

Comments

comments