GELIAT IGI SOLO YANG MENGGEBRAK

0
2055

Setelah kurang dari dua bulan lalu Ikatan Guru Indonesia (IGI) se-Solo Raya yang bekerjasama dengan Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) menyelenggarakan sebuah workshop literasi produktif berbasis IT dan pengenalan metode Menemu Baling _menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga_ di auditorium FKIP UNS, kegiatan IGI di wilayah yang berpusat di kota keraton itu menjadi semakin marak. Tercatat ada tiga kegiatan besar yang diikuti oleh ratusan peserta diselenggarakan berturut-turut mengiringi kegiatan yang dihadiri 500 peserta yang sudah diselenggarakan di UNS tersebut.

IGI Karanganyar dengan kegiatan pelatihan pembuatan komik pembelajaran dan literasi dengan Metode Menemu Baling menyusul satu minggu kemudian. Setelah itu giliran IGI Sukoharjo dengan gebrakan kegiatan pelatihan pembuatan media interaktif dengan Articulate Storyline dan penulisan dengan Metode Menemu Baling di Solobaru. Dan tidak Berapa lama kemudian giliran IGI Surakarta yang menghelat acara pelatihannya.

Pada hari Kamis, tanggal 25 Mei 2017, IGI kota Surakarta (baca: Solo) memulai geliatnya yang menggebrak penyelenggarakan pelatihan literasi yang bertahun sebelumnya hampir beku. Sebuah ‘Pelatihan Penulisan Ilmiah Populer” dihelat serius. Sasaran tembaknya adalah para guru dari berbagai jenjang yang bermindset pembelajar sejati. Kegiatan tersebut dilaksanakan di aula SMP Negeri 24 Surakarta. Lokasi SMP yang dipimpin oleh Siti Latifah, salah satu pengurus IGI Jawa Tengah tersebut berada di jalan Dr. Moewardi No. 36 Surakarta. Kegiatan organisasi profesi guru yang dipimpin oleh Muhammad Nur Alim ini diikuti sedikitnya oleh 160 peserta yang sebagian besar berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Peserta yang paling jauh tercatat berasal dari kabupaten paling barat Jawa Tengah, Cilacap. Selain itu terdapat beberapa peserta yang ternyata usianya masih sangat muda. Mereka adalah para fresh graduate yang bekerja sebagai guru di SMK dan sebagian lagi sebagai pustakawan dari Undip dan UNS yang ingin sekali meningkatkan keterampilan literasi produktif mereka.

Pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru di dalam menulis artikel ilmiah populer yang biasanya dimuat di media massa tersebut berbiaya sangat sangat terjangkau. Jika peserta adalah anggota IGI, maka mereka hanya dikenakan 100.000 perak dan yang non IGI, mereka harus menambah lagi 50.000 perak.

Dengan narasumber Johan Wahyudi, pengurus IGI Jawa Tengah yang tulisannya seringkali dimuat di berbagai harian lokal maupun nasional, Suhamdani yang merupakan pemimpin redaksi harian Joglosemar, dan Dr. M. Rohmadi, Ka. UPT Perpustakaan UNS, kegiatan tersebut berjalan dengan menarik. Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan tersebut dari awal di akhir. Hal ini terlihat dari animo mereka yang tinggi untuk terlibat aktif di dalam mengikuti setiap sesi yang ditunjukkan dengan banyaknya jumlah pertanyaan yang mereka lontarkan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkisar tentang cara menulis agar bisa tembus media massa, bagaimana proses menulis yang cepat dan bernas, bagaimana menghilangkan kendala kehabisan ide dan kata-kata ketika sedang menulis, dan lain-lain.

Acara dimoderatori oleh Mulyati Rahman dan Siti Latifah. Mereka adalah para pengurus IGI yang pernah menjadi para juara kepala sekolah berprestasi nasional. Acara ini berlangsung dari pukul 08.00 pagi sampai 16.00 sore. Di akhir sesi panitia juga mengedarkan lembar evaluasi dan angket untuk mengetahui sejauh mana kekurangan dan kelebihan pelaksanaan pelatihan sekaligus juga menjaring kebutuhan pelatihan yang diminati oleh para guru. Dari data yang masuk ke panitia diperoleh informasi bahwa para peserta ingin sekali mendapat pelatihan lanjutan tentang tulis-menulis, pembuatan media pembelajaran interaktif, PTK, model-model pembelajaran, dan lain-lain.

Masing-masing peserta akan mendapat sertifikatnya setelah mereka melaksanakan pembimbingan secara daring dan mengumpulkan tagihan yang harus mereka penuhi kepada panitia. Banyak peserta yang berharap agar kegiatan-kegiatan yang sangat bermanfaat bagi guru tersebut bisa ditindaklanjuti dan dilakukan sesering mungkin oleh IGI Surakarta.
Mampuono
Sekjen IGI
(Ditulis dengan metode Menemu Baling-menulis dengan mulut dan membaca dengan telinga. 28052017)

Comments

comments