Terbang Bersama IGI

0
361

Oleh: Bunda Diana Masdik

Jejak seseorang akan tercatat pada alam di mana jejak itu berarti dan menginspirasi banyak jejak lainnya. Pergerakan Ikatan Guru Indonensia diibaratkan seperti alam semesta yang menjadi wadah kuli kapur terbang di alam bebas dan melebarkan sayap-sayap ilmu. Menebarkan banyak kebaikan untuk kemaslahatan guru lainnya hingga di pelosok nusantara.

IGI dengan motto sharing and growing together menjadi sebuah organisasi yang secara bersama-sama tumbuh dan berkembang sesuai kemampuan maupun keahlian setiap anggotanya. Banyak kuli kapur yang sudah merasakan, menikmati dan menebarkan ilmu di seluruh pelosok negeri di bawah naungan IGI sebagai wadah berkarya guru hebat Indonesia.

Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan angin segar bagi IGI dalam Program Organisasi Penggerak (POP). Salah satu organisasi yang diamanahi dalam melaksanakan POP tersebut. Gerak cepat Ketum IGI “Danang Hidayatullah” bersama tim POP “Bu Anchi” bergerak dan menggerakkan di beberapa titik daerah sasaran. Guru IGI mulai bertebaran dalam menjalankan tugas dan menyapa sekolah sasaran, berbenah dan bertekad mensukseskan program yang luar biasa ini.

Menjadi setitik penanda diri pada POP tersebut menjadikan diri sangat termotivasi. Dengan tugas sebagai salah satu tim monev (monitoring dan evaluasi). Luar biasa untuk kami dari beberapa Ketua Wilayah yang telah dilibatkan. Tugas ini adalah tantangan untuk menjadi lebih baik, berusaha semaksimal mungkin dan menghilangkan sejenak apa yang menjadi tanggungjawab sebaga kepala sekolah di Balikpapan.

Proses sangat cepat, kami harus gerak cepat menyiapkan segala sesuatunya baik untuk perlengkapan diri dan bahan-bahan yang harus disiapkan. Dengan mendengarkan secara seksama saat zoom untuk kami para tim monev yang akan bertugas. Data tugas sudah dishare di grup untuk tim SD dan SMP. Ternyata ada beberapa Ketua Wilayah berasal dari pulau Kalimantan yang sempat terbaca sekilas di chat WA grup, Bapak Sudarmin Ketua IGI Kalimantan Utara yang biasa kami sapa dengan sebutan “Mas” untuk penanda keakraban kami. Bapak Mahrani, Ketua Kalimantan Barat. Terlihat juga nama Bapak Yuserto sebagai tim Monev sebagai Waketum Regional Kalimantan.

Saat yang dinantikan telah tiba, terbang bersama burung besi berinisial B flight ID 6251 Balikpapan Jakarta, seat 8C, ditangal 14 Mei 2023, bording time 09:25 dan stay di date G6. Terbang bersama Batik Air membuat bibirku tersenyum manis. Pasti akan disiapkan kudapan pengisi kantong tengah dan dahaga tenggorokan. Duduk bersebelahan dengan seorang oma yang telah mengunjungi anaknya di Bontang. Penerbangan tak membosakan karena beliau mengajak berbincang mulai dari ruang tunggu hingga berpisah di bandara Soeta, karena tujuannya ke Jakarta. Diri ini harus stay lagi untuk penerbangan berikutnya dari Soekarno Hatta ke Bandara Internasional Syarif Kasim II Pekanbaru.

Perjalanan belum selesai. Pukul 20.00 WIB melanjutkan dengan perjalanan darat ke negeri seribu jembatan, INHIL Indragiri Hilir. Tak terasa hampir pukul 06.00 pagi tiba di hotel Dhubest. Lelah tubuh terhapus dengan hati senang bertemu sahabat-sahabat IGier’s di Tembilahan. BHP Riau itulah nama di WA yang kusematkan untuknya, apalagi pernah mendesainkan cover novel hasil khayalan positif diri ini. Ada juga beberapa sahabat IGI lainnya yang biasa bersua di Sagusaku IGI dan pentas di Perpustakaan Nasional di tahun 2019. Bertemunya seluruh guru penulis IGI.

Tugas monev pun di mulai untuk sekolah sasaran yaitu SMP Negeri 2 Tembilhan. Guru yang dimonev adalah seorang guru IPA yang memaparkan pembelajaran pembiasan cahaya. Terlihat anak cukup antusias dan kondusif. Kemudian Tes, wawancara kepada siswa dan Kepala Sekolah SMPN 2 Tembilahan. Hari pertama berakhir dengan keseruan bersama guru-guru yang pernah bertemu di kegiatan Nasional seperti kegiatan Sagusaku, gelar karya di Perpusnas 2019 dan kegiatan IGI lainnya.

Di SMP Negeri 1 adalah sasaran monev hari kedua. Merupakan sekolah favorit. Kepala Sekolah yang ramah hingga ringan hati membonceng ke pangkalan speadboot ke Kuala Tungkal. Karena penerbangan ke Balikpapan melalui bandara Jambi. Gurunya pun komunikatif, walau sedikit terlihat gugup di awal disesi wawancara. Tetapi cair setelah seiring berjalannya waktu. Tak terpikirkan akan disambut sedemikian rupa. Beberapa Kepala Sekolah dan guru menunggu di halaman depan. Anak didik berada di tengah lapangan dengan dua alat drumband yang dipukul. Rupanya mereka membuat satu atraksi penyambutan. Seru sekali. Begitu juga seluruh guru SMPN 1 dan 2 turut menyambut kedatangan kami. Luar biasa, spicles banget. Sesi foto digelar, berasa jadi artis karena banyak yang minta foto bersama.

Selesai di lapagan masih ada penyambutan dengan menghadirkan lebih banyak guru dan kepala sekolah sebagai ucapan selamat datang dan silaturahmi. Terpikir di benak akan selesai perhelatan penyambutan, ternyata ada lagi. Diri ini hanya tersenyum. Apalagi tadi pagi dijemput sahabat rasa saudara “Laila Suryani” dan suami. Diajak menyantap sop tembilahan dan kue banjar amparan tatak (kue basah khas Banjar). Disela sarapan, Ketua IGI INHIL vidoe call kepada Bu Laila. Jadilah obrolan hangat kami bertiga.

Bertemu dengan beberapa kepala sekolah dan banyak guru serta Bu Kabid GTK membuat diri ini sangat tersanjung dan bahagia, apalagi diberikan kesempatan untuk memberikan sepatah dua patah kata. Dari lubuk hati yang paling dalam, rasa syukur terucap di batin. Mendapat tugas yang harus melewati darat, laut dan udara. Menguras tenaga dan pikiran tetapi semua itu lenyap di kala bertemu dengan anak didik yang santun, sahabat guru, kepsek, Ibu Kabid GTK INHIL juga IGIer’s sejati dari Negeri Seribu Parit. Semua bersahabat dan bersahaja. Perpisahan yang mengesankan. Beberapa panitia, Bu kepsek SMP Negeri 1 turut mengantar ke pangkalan speedboat. Beliau membonceng dengan sepeda motornya. Beliau menyampaikan akan berkunjung ke tanah kelahiranku “Balikpapan”.
Speed boat ke Kuala Tungkal sudah di depan mata, beberapa pasang mata memandang menyiratkan kebahagiaan telah bertemu dan kesedihan karena akan berpisah. Entah kapan bersua kembali. Pak Syarif Pengurus IGI INHIL menunggu hingga menurunkan barang ke speed boat. Sangat baik dan rasa kekeluargaannya luar biasa. Seperti sudah kenal lama.

Saat suara mesin terdengar mengisyaratkan diri ini akan meninggalkan Tembilahan INHIL. Tak terasa air mata ini menetes. Sedih karena berpisah, bahagia karena bertemu. Ombak yang besar membuat duduk tak dapat diam di tempat. Dari awal hingga tiba di Kuala Tungkal. Duduk berasa main jungkitan di taman bermain anak TK. Berusaha menikmati perjalanan dengan bersyukur telah diperjalankan bertemu sahabat di Tembilhan.

Sobat rasa saudara, sesama Ketwil IGI menyambut dengan senyum khasnya, rencana bersua yang akhirnya terlaksana. Bu Ais, Ketua Wilayah Jambi yang dituju. Berkunjung ke kampung urang Banjar. Sesuai rencana sebelum kembali ke Balikpapan dengan penerbangan dari kota Jambi. Literasi pun tersemat di diri. Menjelajahi kampung sudut. Kuala Tungkal. Walau hanya transit semalam. Berkeiling menggunakan sepeda motor dan paling asyik mengabadikan beberapa sudut ikon kabupaten ini. Waktu cepat berlalu, matahari mulai bangun dari tidurnya. Diri ini harus siap kembali ke sweet home.

Tetapi hati ini berkecamuk, menunggu mobil ke Jambi belum tiba. Akirnya yang berjanji menjemput tak menepati janjinya. Harus menggunakan mobil travel lainnya. Waktu terus berlalu. Semakin resah dan gelisah. Perjalanan ke Jambi sekitar dua sampai tiga jam. Akhirnya mobil travel pun tiba. Tangis itu terhenti. Tetapi jalan padat merayap membuat mobil tak bergerak di beberapa titik. Kembali jiwa ini bergetar, ada keresahan jika tak sampai tepat waktu di bandara Sultan Thaha Jambi. Jiwa terus berdoa dalam diam, meminta pada Sang Khalik. Tiba-tiba Pak Supir bersuara, “Bu kita sudah sampai”. Terkejut campur bahagia. Beliau membawakan tas, sembari memberi aba-aba agar diri ini langsung untuk chek-in. Berlari dan berlari, itulah yang dilakukan. Sebelumnya tak bisa chek-in di HP.

Akhirnya jadilah penumpang terakhir masuk. Ngos-ngosan sudah pasti. Tetapi harus bersyukur, karena penerbangan juga mundur sekitar sepuluh menit. Super Jet membawa terbang ke Soekarno-Hatta di seat 12C, flight IU 843 di tanggal 17 Mei 2023. Dilanjut perjalanan malam dengan Super Jet kembali menuju kota kelahiran, Balikpapan. Fight IU 600, seat 31F di gate A1 dan bording pukul 17.10 WIB. Malam dan gelapnya langit tak membuat bosan, karena ada penumpang yang mengajak sharing hingga tak terasa alunan suara pramugari mengumandangkan bahwa akan tiba di Bandara Sepinggan Sultan Aji Sulaiman.

Bersyukur itulah yang harus disematkan di jiwa, karna semua kejadian atas kehendakNya. Insan hanya menjalani takdirnya masing-masing. “Terbang bersama IGI” adalah sebagian cerita yang tertoreh dalam catatan hidup diri. IGI telah membawa jiwa dan raga berbagi dan berkunjung di banyak daerah di Nusantara ini. Dengan hobi menulis, IGI sangat memfasiitasi dan memberikan kesempatan berbagi kepada sahabat IGI’ers dibeberapa daerah.


Biodata

Disapa Bunda Diana Masdik. Mengabdi di Dunia Pendidikan. Hobi menulis menjadi bagian hidupnya hingga diberi kesempatan mengikuti kegiatan bersama penyair dunia. Menulis beberapa buku solo antara lain, Novel Aksara Cinta, kumpulan puisi Lentera di Sudut Jiwa, kumpulan cerpen Tiga Kurcaci SMALA, Fabel Semut Merah yang Malas dll, Beberapa buku Antologi bersama IGI Kalimantan Timur seperti Ketika Jiwa Bertutur (10 Cerita inspiratif BDR). Beberapa Artikel dan karya ilmiah dll. Menulis beberapa artikel di media

Comments

comments