Hikmah Mengelola SADAR IGI Menjadi Salah Satu Pilar VCT

0
1176

Hikmah Mengelola SADAR IGI Menjadi salah Satu Pilar VCT

(Umi Tira Lestari,SE.M.Ak)

Tak terasa tanggal 30 November 2019 genap 3 tahun usia SADAR IGI dan sudah menayangkan 113 Edisi. Jika ku ingat awal perjalananku di SADAR IGI yang begitu Panjang. Sebelum ada SADAR IGI, sebenarnya aku juga pengurus Seminar Online Selasahan. Berkat ide pak Khairuddin dari Aceh dan Bu Chandra dari Fak Fak muncullah ide membuat diskusi dalam jaringan yang awalnya hanya untuk daerah Aceh, karena permintaan dari Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia maka kegiatan ini menjadi kegiatan Online IGI pertama.

Hampir 3 tahun ini aku di berikan kepercayaan oleh Pak Gatot yang dulu direktur Seameo, kalau sekarang Koordinator 7 unit Center Seameo Indonesia, untuk memegang satu room Seamolec yang boleh dipergunakan untuk kegiatan guru-guru Indonesia, khusus nya di malam hari. Awalnya dua kegiatan itu berjalan lancar dan baik-baik saja, tapi satu dan lain hal akhir nya aku putuskan untuk meninggalkan Seminar Online Selasahan dan konsentrasi di satu kegiatan saja yaitu kegiatan Sadar IGI.

Mengelola SADAR IGI bukan hal yang mudah bagiku, mulai dari menyiapkan room yang akan digunakan, mencari pemateri, menyiapkan petugas setiap minggunya, siapa yang jadi host , pembuat flyer , perekam dan petugas absen, petugas narasi dan juru parkir dan pembuatan laporan. Awal-Awal kegiatan SADAR IGI, belum direkam, belum ada absen dan belum ada narasi dan belum ada laporan kegiatan. Namun seiring waktu, seiring perkembangan dan kemampuan para panitia SADAR IGI yang keren keren semua sedikit demi sedikit semua di benahi, dan alhamdulilah sejak SADAR IGI edisi ke 20-an sudah mulai ada jejak rekamannya, mulai ada absen edisi ke 15 dan mulai ada narasi serta laporan kegiatan, yang semuanya bertujuan untuk jejak digital bahwa kegiatan SADAR IGI itu ada.

Alhamdulillah jelang milad SADAR IGI ke 3 sejak edisi ke 101 diperbolehkan menggunakan room webex event PSMK dan mendapatkan bonus baju dari donator yang merupakan mantan murid ustadz Rifai, pokoknya alhamdulillah. Nah itu cerita pengantar ku ya jelang 3 Tahun SADAR IGI ada untuk tayangan edukasi menginspirasi Negeri. Awal awal mengelola SADAR IGI aku dianggap orang gila bahkan di anggap orang aneh dan gak jarang di tolak dibeberapa grup karena menyebarkan flyer yang gak jelas manfaatnya, itu kata beberapa orang. Bahkan gak jarang banyak yang mengatakan apa sih yang di dapat dengan mengelola SADAR IGI, di bayar tidak, yang ada mengeluarkan uang untuk kuota yang jujur memang agak besar.

Sekarang saya akan menjelaskan mengapa aku bisa menjadi salah satu pengola SADAR IGI. Pertemuanku dengan Pak Gatot di Rakor IGI Jawa Barat yang membuatku gak pernah bisa lepas dari kegiatan online ini. Dimulai dari aku ikut pelatihan online pertama kali yaitu kelas Edmodo. Jika ku ingat awal awal kisah ini selalu membuatku tersenyum. Bagaimana tidak, pelatihan yang di dunia nyata saja jarang ku ikuti, disebabkan karena kesempatannya yang gak pernah ada, lah ini disuruh ikut pelatihan online. Jujur 2016 kemampuan IT ku sangat pas pas an, kenal komputer aja hanya sebatas mengetik menggunakan word dan excel serta membuat power point sederhana. Lah ini suruh ikut pelatihan online, gimana juga caranya. Ternyata kata pak Gatot install hp nya dengan aplikasi webex atau dr laptop ketik www.webex .com. lalu masukkan no room dan password, lalu pak jika lagi kuliah gimana tanyaku lebih lanjut, karena waktu itu aku sedang melanjutkan kuliah.

Pak Gatot bilang waktu itu gampang nyalakan saja hpnya, yang penting hadir Namanya, belajarnya nanti aja di grup WA, ooo gitu ya kataku dalam hati. Sebagai orang yang baru mengenal dunia online yang nurut aja. Dulu ku pikir kalau orang akuntansi ya belajarnya akuntansi aja, ternyata parakdikma itu salah. Dulu sekedar menginstall program saja harus minta bantuan orang lain, tapi sekarang hikmahnya aku sedikit sedikit bisa walau pun gak mahir. Sampai ada yang mencibir aku ngapain juga aku bisa jadi salah satu pilar VCT padahal kemampuan IT ku pas pas an, tapi gak papa ya anggapan orang tersebut, inilah aku dengan segala kekuranganku.

Pelatihan pertamaku banyak ku manfaatkan dari grup WA sana saya mencoba belajar namanya pelatihan online,wih ternyata seru banget lho ikut pelatihan online itu. Alhamdulillah banyak ilmuku dapatkan,banyak temen baru ku dapatkan bahkan seperti keluarga baru ku. Saling bantu saling berbagi dari sinilah saya kecanduan ikut pelatihan pelatihan online yg diselenggarakan oleh pihak SEAMEO dan seamolec,dapat ilmu tanpa harus keluar rumah,dan gratis pula plus dpt sertifikat jika lulus. Kunci mengikuti pelatihan online adalah jangan malu bertanya.Bertanya lah walau mungkin itu hal yg simpel bagi yg lain, jng malu untuk bertanya.

Saat masih ikut pelatihan online edmodo,saya dan pak khairuddin sering di minta bantuan untuk administrasi pelatihan oleh pak Dadan Sukma waktu itu masih di seamolec, bagi saya sih seneng seneng aja wong di percaya, yang serunya dari pelatihan pertama online yg saya ikuti adalah harus mendedikasikan ilmu yg kita dapatkan disekolah dengan bentuk foto foto dan menyajikan nya dlm bentuk seminar didepan smua peserta online.

Ehmmm kebayang dunk gmn rasanya wong blm pernah tampil memaparkan materi apa pun ini harus seminar hasil,gmn caranya ngomong aja blm brani,gmn share materi belum bisa, lagi lagi kuncinya adalah mau bertanya kepada yang SDH bisa bagaimana caranya ,Gak papa lah sebagai bilang aku cerewet wong emang dasar nya gak bisa.Alhamdulillah lulus juga akhirnya aku di pelatihan online pertama ku.

Setelah lulus aku dihubungi pak Dadan untuk membantu pelatihan online edmodo batch 3 dengan beberapa orang lainnya. Ada pak Khairuddin dr Aceh,ada pak Endar dr Majalengka,ada om Saifulloh dr Bima,ada cak Suhaefi dari Pasuruan,mas Mufid dari Semarang,ada Bu Crysna dr Ponorogo dan Bu Sofie dr Padang (Maaf jika ada salah penulisan nama dan tempat). Pokoknya seru banget pengalaman baru menjadi instruktur kala itu.kebayang gak sih gmn berkolaborasi di dunia Maya.Wong kolaborasi di.dunia nyata aja susah kuncinya adalah menemukan chamistery dari sebuah tim.

Kembali pak Gatot bilang ibaratnya kita memegang Pinsil warna maka kita akan menghasilkan gambar yang indah nanti nya. Pak Gatot selalu bilang klo mau berbagi jangan pernah berpikir kita akan mendapatkan apa,berbagilah yang ikhlas insyaallah rejeki akan mengalir dr pintu pintu yang tidak terduga.Bener aja aku di ajak waktu itu mengisi kegiatan di SMP negeri 1 Buleleng. Saat dihubungi aku merasa mimpi emang beneran ya aku diajak ke sana.

Ini adalah pengalaman pertama ku keluar kota naik pesawat terbang, dan naik Garuda lagi saat itu. Mungkin bagi sebagian orang naik pesawat adalah hal biasa Tapi bagiku itu adalah sesuatu yang sangat mahal rasanya. Sebuah pengalaman yang tidak akan pernah ku lupakan.Nah sambil mengelola kegiatan online aku diberi kepercayaan oleh pak Gatot untuk mengelola satu room webex milik seamolec untuk kegiatan online.

Pada tahun 2016 webex itu berbayar berbeda dengan saat ini ada webex free untuk 200orang tuk 1bulan. Di beri amanah mengelola webex untuk kegiatan guru oleh direktur secretariat SEAMEO kala itu adalah sebuah amanah besar bagiku. Siapa sih aku hanya seorang guru biasa dr kota Bogor yg di berikan kepercayaan oleh pak Gatot. Akhirnya kembali bersama pak Khairuddin serta Bu chandra kala itu di ajak mengelola kegiatan Sadar IGI ( saresehan dlm jaringan ) atau istilah nya diskusi dengan berbagai tema yg menarik . Temanya bisa IT dan non IT.

Ini lah awalnya saya menjadi pengelola SADAR IGI, Lulus pelatihan onlie pertamaku ku lanjutkan mengikuti pelatihan satu beralih ke pelatihan berikutnya, sambil tetap mengawal SADAR IGI tidak kulupakan, dari awalnya partisipan SADAR IGI hanya 30 puluhan, lalu 100 an sampai akhirnya sekarang menjadi 300 an. Ketika menjalankan kegiatan SADAR IGI tidak pernah terbayang olehku akan dapatkan apapun, karena memang niat awalnya hanya ingin memperkenalkan Ikatan Guru Indonesia melalui kegiatan online. Namun dari kegiatan online ini aku bisa keluar daerah gratis, baik mendampingi pihak Seamolec maupun menjadi pelatih di kegiatan IGI.

Satu hikmah bahkan mungkin bisa ku bilang kado terbesar dalam hidupku adalah ketika aku mendapat hadiah ke Bangkok selama 10 hari. Ijinkan saya memaparkan bagaimana saya bisa mendapat hadiah pergi ke Bangkok selama 10 hari. Awalnya adalah saat pertama kali bapak gatot menghubungiku untuk mengurus paspor, ini mau di ajak ke mana dan mau ada kegiatan apa,pokoknya nurut aja bikin paspor. Gak butuh waktu lama untuk bikin paspor, tapi masih bingung aja mau dipakai kemana setelah paspor jadi.Menjalankan aktifitas rutin sebagai guru di Smk Ranti mula bogor sebagai induk mengajar, saya lakukan sampai lupa ada tawaran mau keluar negeri saat itu.

Awal September 2018 kembali dapat chat Wa untuk mempersiapkan diri pergi ke Bangkok,cuma bingung akan pergi sm siapa saja,jawaban bapak gatot nanti lihat saja dlm grup yg saya bikin begitu katanya. Setelah grup terbentuk baru lah tau di sana ada pak Khairuddin dr Aceh dan ibu Siti Zulaiha dari Jawa Tengah. Didalam grup baru diterangkan klo nanti kami akan di ikutkan seminar world didac dan rangkaian kegiatan lainnya selama 10 hari.

Tiba lah saat hari keberangkatan kami ke bangkok di akhir oktober 2018,disana kami disambut dengan sangat mewah,bayangkan keluar dari pesawat sudah ada staf yang menunggu kami dan dijemput dengan mobil yang biasa dipergunakan pak gatot sebagai mobil dinas nya yang setara dengan mobil diplomat serta fasilitas hotel yang mewah. Pokoknya kenangan yang tak terlupakan. Setelah urusan bandara selesai kami di bawa ke kantor SEAMEO disana kembali bertemu orang orang yang ramah,sambil menunggu pak gatot selesai rapat kami berputar melihat lihat kantor SEAMEO, usai rapat pak gatot menemui kami dan menjelaskan tugas yg harus kami selesaikan selama di Bangkok,
Salah satu tugas nya adalah merancang kegiatan Virtual Koordinator Tranning untuk Indonesia, dari mulai agenda kegiatan,materi,tugas,flyer,pendaftaran sampai dengan pengumpulan tugas. VCT 1 mulai Oktober 2018, dan tak terasa sekarang sudah VCT 5,dengan Lulusan VCT diharapkan memiliki kecakapan layaknya seorang koordinator, dimana bisa membuat flyer,absen online,merekam,menjadi host,moderator dan pemateri serta menguplodnya ke youtube. Sehingga ketika kegiatan VCT sudah selesai bukan berarti selesai kegiatan nya, tapi disanalah tantangannya untuk mulai menerapkan apa yang sudah di dapatkan. Hikmah dari cerita di atas adalah bahwa lakukanlah sesuatu itu tanpa berharap apa pun,lakukan secara ikhlas karena kita tidak pernah tau rencana Allah terhadap apa yang sudah kita lakukan.

Usia 3 tahun untuk SADAR IGI adalah usia yang sangat muda, harapan besarku ke depan SADAR IGI bisa mewarnai Pendidikan Indonesia, oleh karena itu SADAR IGI sangat butuh dukungan sahabat sahabat SADAR IGI yang tergabung dalam grup -grup SADAR IGI baik yang di grup WA maupun telegram. Sahabat-sahabat SADAR IGI ini lah merupakan keluarga ke 3 ku, dimana kami saling bercanda dan berdiskusi serta berbagi informasi Pendidikan. Demikianlah ceritaku terkait dengan SADAR IGi jelang ulang tahun yang 3 smoga ada hikmah yang bisa di ambil.

Umi Tira Lestari,SE.M.Ak
Bogor

Comments

comments