Penulis : Mustari KM, S.Pd
Acara Sharing Penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) diselenggarakan oleh SMK Widya Nusantara bekerjasama dengan IGI Kab. Maros dan di dukung oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP.PA). Kegiatan dilaksanakan di SMK Widya Nusantara pada hari Sabtu, tanggal 17 Desember 2016 dan dihadiri satu atau dua orang dari perwakilan tiap sekolah, baik dari Maros maupun dari luar kota seperti dari Takalar.
Program Sekolah Ramah Anak yang digagas Kementerian PP dan PA bekerja sama dengan kementerian lain ini asal muasalnya adalah dari amanat-amanat konferensi anak. Isu perlindungan anak kemudian didorong untuk menciptakan adanya kabupaten/kota layak anak. Hal tersebut diungkapkan oleh Asisten Deputi (Asdep) Pemenuhan Hak Pendidikan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PP dan PA) RI, Elvi Hendrani.
Elvi Hendrani mengatakan Ada 6 komponen SRA; yang pertama adalah komitmen; kedua adalah pembelajaran ramah anak; Ketiga, adalah pelatihan untuk pendidik dan tenaga pendidik; Keempat adalah sarana dan prasarana ramah anak; Kelima partisipasi anak, dan komponen yang ke enam adalah partisipasi orang tua.
“SRA bukan berarti sarana dan prasarananya harus lengkap, tidak. Tetapi sarana dan prasarana yang diinginkan dikelola dengan tidak membahayakan anak†ucapnya.
Sekolah Ramah Anak (SRA) tidak mengenal hukuman tetapi ada konsekuensi logis. Misalnya konsekuensinya “push up”, pertama untuk konsekuensi dilakukan diluar jam pelajaran. Kedua, “push up” untuk anak kurus kering tentu saja akan berlainan dengan “push up” dengan anak yang badannya tegap.
Terbentuknya Forum Sekolah Ramah Anak di Kabupaten Maros ini ditandai dengan pemmbacaan deklarasi Sekolah Ramah Anak dan penandatanganan deklarasi di spanduk putih serta disahkan langsung oleh ibu Elvi Hendrani.
Acara Sharing Penerapan Sekolah Ramah Anak tersebut sangat memuaskan para peserta dan kepala sekolah, karena acara seperti ini jarang dilakukan. Para peserta mengharapkan agar acara serupa dilakukan secara rutin. Sehingga para peserta setelah mengikuti sharing dan diskusi bisa menerapkan di sekolahnya masing-masing baik di SMA Nasional Maros, SMA IT Al-Ishlah maupun di SDN 31 Maros.
Maros, 18 Desember 2016
Penulis adalah Guru Matematika
SMA Nasional Maros dan SMA IT AL-Ishlah