Refleksi ANTI KORUPSI

0
2997

Mulailah dengan tidak membiarkan siswa menyontek, itu adalah hal kecil yang dapat kita lakukan sebagai salah satu upaya mengurangi korupsi, demikian disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dirjen Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad.

Pembentukan karakter jujur, bertanggung jawab, mandiri tegar pada suatu keadaan yang menghimpitnya adalah sebuah pondasi awal sehingga terhindar dari korupsi.

Telah banyak hal yang dilakukan pemerintah dalam mengupayakan pendidikan anti korupsi walaupun belum sampai kepada struktur yang paling bawah. Namun gerakan anti korupsi terus digaungkan dengan pembuatan buku, edugame, kegiatan-kegiatan penyuluhan dan pencanangan hari anti korupsi.

Dalam rakornas inipun dibuat kerjasama antara menteri pendidikan, menteri dalam negeri, keagamaan dan KPK untuk terus memperkuat karakter menghadang korupsi yang siap menjerat siapa saja.

Yang paling dini salah satunya adalah tidak membiarkan siswa menyontek. Baik menyontek pekerjaan rumah maupun ujian.

Pikiran sempit saya sebagai guru adalah jangan buat PR dan jangan ada ujian. Buat saja forto folio, tugas kelompok ataupun tugas mandiri yang sifatnya tidak akan menyontek. Tapi tetap saja namanya juga siswa, diberi tugas bisa saja melihat google dan akhirnya sama menyontek.

Dasar atau pondasi agama yang kuat, itulah yang membuat siswa tidak akan menyontek.
Tanamkan dalam mind set siswa bahwa kejujuran adalah faktor penting dalam mengarungi kehidupan.

Tujuan akhir hidup bukan hanya kebahagiaan dunia saja namun di akhirat kelak ada pertanggungjawaban.

Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab atau beban guru saja. Namun orang tua, masyarakat dan pemerintah juga ikut bertanggung jawab.

Pendidikan pembentukan karakter awal adalah KELUARGA.

#SALAMSAGUPEGTAS

Rina S.

 

 

Comments

comments