IGI Pusat Kunjungi Korsel disambut Atase Pendidikan

0
1013

Seoul, IGI.OR.ID- Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang menjalan visinya menuju organisasi go Internasional menghadiri kegiatan HWPL World Peace Summit 2023 dan juga merangkaikan kunjungannya ke negeri ginsen itu dengan melakukan Educational Visit For Teacher Developmen South Korea 2023 dengan mengunjungi sekolah.
Rombongan IGI diterima oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan bapak Gogot Suharwoto, Ph.D. (18/9) di Kantor Duta Besar Indonesia di Korea Selatan.
Dalam sambutannya mengapresiasi IGI yang melakukan kunjungan di Korea Selatan dan berharap bisa mempelajari apa saja yang bisa ikut memajukan pendidikan di Indonesia terutama pembelajaran, manajemen sekolah serta karakter.
Dalam kesempatan tersebut Beliau bercerita panjang tentang pendidikan, karakter dan kebiasaan orang Korsel. “Di Korea Selatan ini nyaris tidak ada pengangguran, kalau tidak sekolah harus kerja. Ketika kerjanya dianggap bagus maka diwajibkan lanjut sekolah dengan biaya pemerintah” jelasnya. “Meskipun sudah bekerja tapi jika prestasinya bagus maka akan disekolahkan sehingga keahlianya lebih meningkat” tambahnya.

Selain itu, Gogot menjelaskan bahwa meskipun Indonesia dan Korsel hanya selisih dua hari waktu meraih kemerdekaanya tapi dari sisi kemajuan negaranya, kita tertinggal 40 tahun dari Korsel. Selain itu, angka kelahiran di Korsel setiap tahun berkurang. Meski demikian banyak nilai jual di negara kita yang tidak dimiliki Kosel seperti keindahan alam, ragam budaya dan suku di Indonesia.

Rombongan Pengurus Pusat IGI yang diterima Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atikbud) antara lain Waketum 1 Muliadin Harahap, Waketum 3 Yuserto, Waketum 4 Abdul Wahid Nara, Bendahara Umum Roro Tia Rizqi Ferlina, Wabendum Rika Sri Derma, Bendahara Pusat Riset IGI Desy Hairina serta anggota IGI Nursyamsih dan Nur Azijah.

Muliadin Harahap menjelaskan jika tujuan IGI ke Korsel selain upaya menjadikan organisasi profesi ini go international juga berusaha memperlajari metode pendidikan dibeberapa negara maju, dan salah satunya di korea selatan ini, dan akan mengunjungi sekolah, perpustakaan serta ikut bergabung diskusi di kegiatan HPWL (Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light) di Inchoen hotel Grand Hyatt.
“Kami akan belajar berbagai hal dalam memajukan pendidikan, khusunya selaku guru akan mempelajari berbagai metode, sarana dan prasarana sekolah serta managemen” jelasnya Muliadin.
Sementara itu, Abdul Wahid Nara mengusulkan terkait kerjasama agar atase pendidikan bisa memfasilitasi guru dalam mengembangkan SDM untuk kuliah di Korsel baik S2 maupun S3 sehingga peningkatan kompetensi guru dapat meningkat, selain itu sosialisasi kebudayaan bisa juga dilakukan sehingga Indonesia bisa lebih dikenal di negeri gingsen tersebut.
Kegiatan yang tak kalah pentingnya yaitu HPWL dalam upaya pentingnya pendidikan perdamaian sejak dini bagi anak-anak di seluruh dunia. Ke depan kerjasama IGI dengan pihak HWPL difokuskan dengan pelatihan bagi guru-guru di seluruh Indonesia dan di Korsel digagas kegiatan bersama tersebut melului kemitraan IGI pada program kerjasama luar negeri. (iwa)

Comments

comments