Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Bone (IGI Kab. Bone), Selasa, 4 Februari 2025 bertempat di Gedung Lateya Riduni Rujab Bupati Bone telah menggelar kegiatan Seminar Pendidikan Indonesia kerjasama Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (PP IGI) dan PT Epson yang diselenggarakan secara tatap muka dalam rangka meningkatkan kualitas guru. Dalam kegiatan seminar ini juga dilakukan diskusi panel dan berbagi praktik baik.
Seminar Pendidikan tersebut dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Drs. Nursalam., M. Pd yang juga pembicara utama dalam kegiatan tersebut. Tampak hadir pula Plt Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Bone, Ibu Muhadisa, SS, Ketua Wilayah IGI Sulawesi Selatan Arfiani Babay, S. Pd., M. Pd dan juga Senior Product Manajer Visual Instrument Department Epson Indonesia, Ardian Ami Mahmudi.
Tema kegiatan seminar ini adalah ”Pembelajaran Mendalam” (Transformasi Pembelajaran menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua) yang diselaraskan ke dalam diskusi panel dengan tema “Tantangan dan Peluang Guru dalam Implementasi Pembelajaran Mendalam.
Pelaksanaan Seminar Pendidikan kali ini diikuti oleh para Pengawas, para Ketua MKKS, para kepala UPT serta para guru SD, SMP, MTs, SMA, SMK, MA dan SLB Se- Kabupaten Bone, para Pengurus dan anggota IGI Kab. Bone. jumlah peserta yang mengikuti Seminar Pendidikan ini berjumlah 150 orang dan ini sesuai target PT. EPSON yang menjadi sponsor kegiatan seminar Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Bone.

Ketua IGI Kabupaten Bone Agusnawati, S. Pd., M. Pd yang juga selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Humas di UPT SMAN 4 Bone mengatakan bahwa kegiatan seminar ini bukan untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh IGI Kabupaten Bone tetapi sudah beberapa kali melaksanakan kegiatan seminar seperti ini. Namun baru kali ini di sponsori oleh PT. EPSON Indonesia dan bertujuan untuk peningkatan mutu dan kompetensi guru melalui pemebelajaran mendalam (Transformasi Pembelajaran menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua) dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu dan media pembelajaran di kelas sehingga pembelajaran dapat dirancang menjadi lebih interaktif, kolaboratif, dan kontekstual, memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses belajar melalui media digital yang menarik sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna dan bermutu untuk semua.
Drs. Nursalam, M. Pd selaku Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bone yang juga selaku pembicara utama dalam pemaparan materinya tentang Pembelajaran Mendalam menjelaskan bahwa Pembelajaran mendalam merupakan sebuah Pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk mengekplorasi dan memahami konsep atau Kompetensi secara mendalam bukan hanya sekedar menghafal Fakta. Pendekatan ini mencakup Mindful Learning (pembelajaran berkesadaran) yang memungkinkan peserta didik secara sadar untuk fokus dan perhatian terhadap proses pembelajaran. Meaningful learning yang memungkinkan peserta didik mampu mengaitkan pengetahuan baru dengan pengalaman atau pengetahuan yang sudah mereka miliki sebelumnya sehingga mereka mampu melihat bagaimana relevansi pengetahuan yang mereka peroleh dengan kehidupan sehari-hari. Dan yang terakhir adalah Joyful learning untuk menciptakan pengalaman belajar yang positif dan memotivasi dengan membuat pembelajaran menjadi menyenangkan bagi peserta didik. Ketiga konsep ini diterapkan bersama dalam pendekatan deep learning, hasilnya adalah pengalaman belajar yang mendalam, relevan, dan memotivasi.

Disisi lain Ketua Wilayah IGI Sulawesi Selatan Arfiani Babay, S. Pd., M. Pd juga menjelaskan dalam pemaparan materinya dalam diskusi panel tentang Tantangan Guru dalam Implementasi Pembelajaran Mendalam:
• Kurikulum: Kurikulum yang belum sepenuhnya mendukung pembelajaran mendalam.
• Sumber Daya: Keterbatasan sumber daya, seperti teknologi dan materi pembelajaran.
• Keterampilan Guru: Perlu peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran mendalam.
• Penilaian: Sistem penilaian yang belum mengakomodasi pembelajaran mendalam.
• Motivasi Siswa: Menantang untuk memotivasi siswa yang terbiasa dengan pembelajaran konvensional.
Peluang Guru dalam Implementasi Pembelajaran Mendalam:
• Pengembangan Diri: Kesempatan untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
• Inovasi Pembelajaran: Mendorong guru untuk berinovasi dalam pembelajaran.
• Kolaborasi: Membangun kolaborasi dengan sesama guru dan pihak terkait.
• Pemanfaatan Teknologi: Menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran mendalam.
• Peningkatan Hasil Belajar: Pembelajaran mendalam dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Strategi Mengatasi Tantangan
• Pengembangan Kurikulum: Melibatkan guru dalam pengembangan kurikulum yang mendukung pembelajaran mendalam.
• Peningkatan Sumber Daya: Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pembelajaran mendalam.
• Pelatihan Guru: Mengadakan pelatihan dan workshop tentang pembelajaran mendalam.
• Pengembangan Penilaian: Merancang sistem penilaian yang sesuai dengan pembelajaran mendalam.
• Pendekatan Pembelajaran: Menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Selain itu, dari PT. EPSON Indonesai juga melakukan kegiatan:
• Paparan Produk dan Teknologi Epson “Karya Anak Bangsa untuk Indonesia”
• Praktik dan Demonstrasi Sesi-1 “Pemanfaatan teknologi LCD Proyektor dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Ruang Kelas.”
• Doorprize Sesi-1
• Praktik dan Demonstrasi Sesi-2 “Peningkatan Kualitas Pembelajaran yang Atraktif dan Interaktif dengan Epson Interactive Projector”
• Doorprize Sesi-2
Printer Epson L121
Proyektor Epson EB-E600* (S&K berlaku)
Diakhir kegiatan Seminar Pendidikan ini PT. EPSON melakukan doorprize sesi- 2 dengan hadiah utama yang menarik yaitu 1 unit printer L-21 dan yang berhasil mendapatkan doorprize tersebut adalah salah satu guru SD Telle Kec. Ajangale Kab. Bone.
#PPIGI
#PWIGISulsel
#IGIKabBone
#PT.EpsonIndonesia
#SharingAndGrowingTogether