Reportase Joko Wahyono*)
Ikatan Guru Indonesia Wilayah Kalimantan Timur menggelar acara Workshop dan Pelantikan Pengurus IGI pada tanggal 19 Nopember 2016 bertempat di Aula Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim Samarinda
Di Aula yang sangat representatif itu Pengurus IGI Wilayah Kalimantan Timur, IGI Kabupaten Kutai Kertanegara, IGI Kota Samarinda, dan IGI Kota Balikpapan dilantik oleh Ketua Harian Pengurus Pusat IGI, Dr. Rusnanie M.Pd yang sekaligus menyematkan PIN IGI kepada masing Ketua Wilayah dan Ketua Daerah.
Dalam overviewnya Rusnanie memaparkan profil IGI dan memberi semangat agar pengurus yang dilantik ini dapat berjuang sepenuh hati dalam upaya meningkatkan mutu dan kompetensi guru guru di Wilayah Kalimantan Timur.
Hadir dalam acara tersebut Staf Ahli Gubernur Bidang Pendidikan Dr. Drs. H. Sigit Muryono BA, S.Pd, M.Pd. Dalam sambutannya Sigit Muryono atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur  menyampaikan penghargaan dan menyambut baik semua organisasi guru yang memiliki tujuan meningkatkan mutu dan kompetensi guru, seperti IGI ini.
Dengan gaya yang memukau Staf Ahli Gubernur itu berhasil membius sekitar 350 Pengurus IGI dan peserta Workshop. Beliau mengatakan bahwa perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat diakui telah mengubah perilaku masyarakat dengan segala dampak positif dan negatifnya
Dampak positif dari teknologi informasi ini, kita kenal dengan istilah “3L”, yaitu:
Lebih Mudah : Bila dulu mengetik dengan mesin tik, hanya bisa diedit dengan tipex, dengan perangkat komputer banyak manfaat yang bisa kita peroleh
Lebih Cepat
Bila dulu mengirim surat dan telegram perlu waktu berhari hari, saat ini dengan email dan media sosial dengan hitungan detik lebih cepat terkirim
Lebih Luas Jangkauannya
Dengan teknologi informasi, pesan, berita dan informasi secara cepat menjangkau seluruh belahan dunia.
Perubahan ini membuat semua bidang baik bisnis, sosial, pemerintahan, pendidikan dan pribadi pribadi berlomba lomba menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saingnya
Seiring dengan peningkatan daya saing Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan acuan program bidang pendidikan, sebagai berikut:
“Terwujudnya Masyarakat Kalimantan Timur yang Berkualitas, Berakhlak mulia, dan Berdaya saing sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah”
Untuk menjawab tantangan zaman tersebut, maka hal yang paling strategis yang harus dilakukan oleh praktisi pendidikan adalah dengan meningkatkan mutu dan kompetensi guru
Pelaksanaan Seminar dan workshop yang diselenggarakan Ikatan Guru Indonesia yang bertema “Optimalisasi Android Sebagai Media Pembelajaran Kreatif” hari ini dan akan dilanjutkan di 3 kota/kabupaten di Bontang, Kukar dan Balikpapan adalah sebagai bentuk tanggung jawab guru dalam meningkatkan mutu profesionalitasnya
Waspadai Dampak Negatifnya
Disamping dampak positif, Saya menghimbau kepada para guru dan pengelola pendidikan untuk dapat mencari solusi dampak negatif teknologi informasi ini, seperti
1. Teknologi informasi dapat membuat penggunanya adiktif/ketagihan, malas, dan tidak peduli terhahap lingkungan
2. Bahaya pornografi, cyber crime, dan perilaku kekerasan juga perlu diantisipasi dan dicari solusinya
Para pendidik, orang tua, dan pemerintah harus bersinergi dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi ini. Ambil manfaatnya dan cari solusi untuk mengantisipasi dampak negatifnya
Dengan menambah pengetahuan dan ketrampilan guru dengan workshop hari ini, saya berharap dapat diimplementasikan dalam pembelajaran kreatif di kelas kelas, sehingga pemanfaatan teknologi informasi secara positif ini akan semakin dirasakan peserta didik kita di Kalimantan Timur
Selamat kepada IGI dan selamat pula kepada peserta Workshop Optimalisasi Android Sebagai Media Pembelajaran Kreatif
Tak kalah menariknya Nara sumber Workshop Nasional Abdul Karim yang membuat 350 peserta workshop terus menunduk dan jari jemarinya tak lepas dari smartphone, laptopnya. Selama lebih dari 4 jam para peserta antusias mengikuti Workshop membuat Komik Pembelajaran.
Sigit Sigalayan Ketua Wilayah IGI Kaltim dan Joko Wahyono Ketua Panitia merasa prihatin karena keterbatasan tempat harus menolak 150 an guru yang ingin mendaftar workshop. “Kami tidak menyangka antusiasme guru guru di Samarinda begitu tinggi dan berjanji akan mengadakan kegiatan seperti ini secara periodik” kata Joko yang juga disetujui oleh Sigit Sigalayan.
*) Trainer Nasional, Wakil Ketua IGI Kaltim, Manager Sekolah Fastabiqul Khairat