Hari Guru Nasional adalah milik semua guru di Indonesia. Karena itu, tidak boleh satu organisasi profesi guru mengintimidasi, memaksakan dan menekan anggota organisasi guru lainnya untuk mengenakan seragam yang bukan organisasinya. Seragam menjadi ciri kekhasan suatu organisasi, menjadi kebanggaan si pemakainya.
Lihatlah, dari beberapa foto berikut ini tidak ada wajah muram, marah, dan wajah jelek lainnya. Walau mereka para guru memakai pakaian seragam yang berbeda.
Inilah beberapa foto yang sempat didokumentasikan anggota IGI disaat mereka mengikuti Upacara Hari Guru Nasional 2016 di daerah masing-masing:
Sekjen IGI Mampuono, Pengurus PP bu Marete, Beberapa Pengurus Wilayah IGI Bali, berfoto bersama dengan guru-guru berseragam orprof PGRI.Hj. Noorbaytie SH (Kabid Advokasi Guru PP IGI) berpose bersama guru-guru lain sesudah upacara peringatan HGN 2016Hj. Noorbaytie Menerima hadiah sepeda motor sebagai Juara 1 guru favorit Kalimatan Selatan pada peringatan HGN 2016. Sempat “dipaksa” pakai seragam orprof tertentu, namun tetap bergeming dengan seragam IGI nya.Slamet Riyanto (Kabid Literasi dan Publikasi Karya Guru PP IGI) terlihat ganteng ditengah guru-guru dengan seragam yang berbeda. “Satu kabupaten hanya satu yang berseragam IGI”Arbain Yusran, Pengurus IGI Kalsel, menjadi pemimpin upacara HGN 2016 dengan seragam IGI“Bila sudah mengalir darah IGI, baju pun tetap memakai seragam IGI.” Asmara Wassahua (Wakil Ketua Koordinator wilayah Maluku dan Papua PP IGI)Adnani (Ketua Wilayah IGI Kalsel) berpose bersama guru-guru setelah Upacara peringatan HGN 2016.M. S. Salman, yang ini dari Kepala Sekolah sampai guru-gurunya memakai seragam IGI pada Upacara Peringatan HGN 2016.Bu Anchi (Kabid Keuangan PP IGI) menjadi petugas Upacara Peringatan HGN 2016 di sekolahnya dengan seragam IGI.Tetap kompak, walau berbeda seragamBerani berbeda, menunjukkan jati diri. IGI sejati  Ketua IGI dan Sekertaris PGRI foto bersama d HGN 2016 Kota BontangUpacara peringatan HUT PGRI ke 71, HGN ke 22 dan HUT IGI ke 7 di SMPN 1 Sangatta Selatan
  Â
#HGN #IGI #IGI7tahun
Comments
comments
2 KOMENTAR
Tidak ada aturan yg melarang seseorang guru hanya organisasi tertentu setiap guru punya hak mengikuti organisasi propessi IGI adalah organisasi propessi selama organisasi itu tdk bertentangan dgn undang undang tak perlu ditakutkan tdk zamannya tekan menekan Yg penting organisasi itu mencerdaskan anak didik 9
Maaf. Berorganisasi bukanlah untuk menunjukkan ego semata. Kita sebagai seorang guru harus menjadi contoh dan teladan bagi semua masyarakat, tidak hanya kepada siswa semata. Bukan bermaksud untuk mengkerdilkan IGI, namun kita juga harus mengerti, bahwa kita juga merupakan keluarga besar PGRI, sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi seluruh GURU yang ada di Indonesia, tidak hanya bagi sebagian guru saja. PGRI tidak mengenal pendaftaran sebagai anggota, yang penting dia adalah guru di lembaga pendidikan (sekolah). Bisakah Bapak/Ibu bayangkan, bagaimana jika sekolah juga memiliki seragam tersendiri, dan menggunakannya di dalam upacara resmi? atau pernahkah kita mengizinkan siswa menggunakan seragam yang berbeda, dengan alasan itu adalah seragam kelas mereka?
Tidak ada aturan yg melarang seseorang guru hanya organisasi tertentu setiap guru punya hak mengikuti organisasi propessi IGI adalah organisasi propessi selama organisasi itu tdk bertentangan dgn undang undang tak perlu ditakutkan tdk zamannya tekan menekan Yg penting organisasi itu mencerdaskan anak didik 9
Maaf. Berorganisasi bukanlah untuk menunjukkan ego semata. Kita sebagai seorang guru harus menjadi contoh dan teladan bagi semua masyarakat, tidak hanya kepada siswa semata. Bukan bermaksud untuk mengkerdilkan IGI, namun kita juga harus mengerti, bahwa kita juga merupakan keluarga besar PGRI, sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi seluruh GURU yang ada di Indonesia, tidak hanya bagi sebagian guru saja. PGRI tidak mengenal pendaftaran sebagai anggota, yang penting dia adalah guru di lembaga pendidikan (sekolah). Bisakah Bapak/Ibu bayangkan, bagaimana jika sekolah juga memiliki seragam tersendiri, dan menggunakannya di dalam upacara resmi? atau pernahkah kita mengizinkan siswa menggunakan seragam yang berbeda, dengan alasan itu adalah seragam kelas mereka?