Hari Guru Nasional adalah milik semua guru di Indonesia. Karena itu, tidak boleh satu organisasi profesi guru mengintimidasi, memaksakan dan menekan anggota organisasi guru lainnya untuk mengenakan seragam yang bukan organisasinya. Seragam menjadi ciri kekhasan suatu organisasi, menjadi kebanggaan si pemakainya.
Lihatlah, dari beberapa foto berikut ini tidak ada wajah muram, marah, dan wajah jelek lainnya. Walau mereka para guru memakai pakaian seragam yang berbeda.
Inilah beberapa foto yang sempat didokumentasikan anggota IGI disaat mereka mengikuti Upacara Hari Guru Nasional 2016 di daerah masing-masing:
Tidak ada aturan yg melarang seseorang guru hanya organisasi tertentu setiap guru punya hak mengikuti organisasi propessi IGI adalah organisasi propessi selama organisasi itu tdk bertentangan dgn undang undang tak perlu ditakutkan tdk zamannya tekan menekan Yg penting organisasi itu mencerdaskan anak didik 9
Maaf. Berorganisasi bukanlah untuk menunjukkan ego semata. Kita sebagai seorang guru harus menjadi contoh dan teladan bagi semua masyarakat, tidak hanya kepada siswa semata. Bukan bermaksud untuk mengkerdilkan IGI, namun kita juga harus mengerti, bahwa kita juga merupakan keluarga besar PGRI, sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi seluruh GURU yang ada di Indonesia, tidak hanya bagi sebagian guru saja. PGRI tidak mengenal pendaftaran sebagai anggota, yang penting dia adalah guru di lembaga pendidikan (sekolah). Bisakah Bapak/Ibu bayangkan, bagaimana jika sekolah juga memiliki seragam tersendiri, dan menggunakannya di dalam upacara resmi? atau pernahkah kita mengizinkan siswa menggunakan seragam yang berbeda, dengan alasan itu adalah seragam kelas mereka?
Tidak ada aturan yg melarang seseorang guru hanya organisasi tertentu setiap guru punya hak mengikuti organisasi propessi IGI adalah organisasi propessi selama organisasi itu tdk bertentangan dgn undang undang tak perlu ditakutkan tdk zamannya tekan menekan Yg penting organisasi itu mencerdaskan anak didik 9
Maaf. Berorganisasi bukanlah untuk menunjukkan ego semata. Kita sebagai seorang guru harus menjadi contoh dan teladan bagi semua masyarakat, tidak hanya kepada siswa semata. Bukan bermaksud untuk mengkerdilkan IGI, namun kita juga harus mengerti, bahwa kita juga merupakan keluarga besar PGRI, sebuah organisasi yang menjadi wadah bagi seluruh GURU yang ada di Indonesia, tidak hanya bagi sebagian guru saja. PGRI tidak mengenal pendaftaran sebagai anggota, yang penting dia adalah guru di lembaga pendidikan (sekolah). Bisakah Bapak/Ibu bayangkan, bagaimana jika sekolah juga memiliki seragam tersendiri, dan menggunakannya di dalam upacara resmi? atau pernahkah kita mengizinkan siswa menggunakan seragam yang berbeda, dengan alasan itu adalah seragam kelas mereka?