PENGALAMAN BERBAGI BANGGAI LAUT

0
1810

PENGALAMAN BERBAGI BANGGAI LAUT
DALAM RANGKA PELITA IGI
PELATIHAN LITERASI DIGITAL – IGI SULAWESI TENGAH
TEMA MENJADI GURU ABAD 21 KREATIF, INOVATIF DAN INSPIRATIF

Oleh Umi Tira

Bulan Juni ada tawaran mengisi di daerah Sulawesi Tengah, ada 13 daerah sasaran. Saya cocokan tanggal mana yang baik sy mengisi, tp ternyata yang saya pilih sudah di pilih oleh pelatih lain. Akhirnya oleh bunda Mira di sarankan untuk mengisi di daerah Banggai Laut.

Setelah membuat Flyer kegiatan, saya di arahkan oleh bunda Mira untuk menghubungi Bapak Ahmad, yang saya baru tau ternyata beliau adalah pengawas di Daerah Banggai laut khususnya pengawas SMP.
Seminggu sebelum pelaksanaan saya kontak pak Ahmad kembali untuk memastikan apa kah jadi atau tidak dan berapa jumlah pesertanya. Pak ahmad bilang jadi dengan jumlah peserta 50 orang, karena jadi akhirnya saya menghubungi bunda Erna untuk meminta tiket keberangkatan ke Banggai laut.

Saya dapat penerbangan jam 5.00 wib, menuju palu untuk transit. Terbayang saat dapat tiket pesawat saya harus dari bogor jam brp, apa lebih baik menginap di bandara soeharno hatta atau sewa mobil ke bandara. Setelah cek ke poll damri ternyata bis damri bandara ada jam 02.00wib pagi, sehingga jam 01.00 tanggal 13 hari jumat saya memulai perjalanan saya ke banggai laut.

Bis damri yang membawa saya ke bandara ternyata melaju cepat, krana jalanan pun belum macet. Pukul 03.00 saya sampai bandara soekarno hatta setelah cek in ternyata pesawat berangkat pukul 04.00 wib lebih cepat dari yang tertera di tiket. Pukul 08.00 wit pesawat mendaratdi bandara Mutiara Palu, dan menunggu penerbangan ke dua menuju luwuk jam 13.45 wit.

Terbayang sebenernya waktu yang cukup lama untuk menenunggu, tapi untungnya ada bapak tentara yang mengajak diskusi banyak hal. Sehingga tak terasa waktu menunggu pun habis dan saya harus melanjutkan perjalanan ke luwuk yang memakan kurang lebih 1 jam. Saya mendarat di bandara Luwuk dengan selamat, saya bingung ke pelabuhan harus naik apa, akhir nya saya naik taksi bandara menuju pelabuhan rakyat luwuk, beli tiket kapal jam 16.00 wit dan saya menunggu di dalam kamar.

Jam 21.00 wit sebelum kapal berangkat kamar di ketuk oleh petugas yang meminta uang kamar, disebab kam naik kapal adalah pengalaman pertama saya, saya pun protes, saya katakana tadi bukannya sudah bayar ya di agen. Setelah di jelaskan ternyata selain membayar biaya tiket ada juga biaya kamar. Sebuah pengalaman baru.

Kapal mendarat di Banggai laut Jam 04.30 wit hari sabtu tanggal 14 juli 2018, di pelabuhan banggai laut saya sudah ditunggu bapak Ahmad selalu panitia kegiatan Pelita IGI kab Banggai Laut. Saya di ajak ke rumah beliau untuk beristirahat dan membersihkan badan sambal menunggu waktu kegiatan di mulai. Kesan yang saya dapat ketika sampai Banggai Laut adalah kota yang tenang dan sepi, karana saya bandingkan dengan kota Bogor yang padat dan tidak pernah sepi.

Pukul 07.30 wit saya sampai di lokasi, tepatnya di SMP Negeri 2 Banggai laut dimana kegiatan di pusatkan di lab Komputer. Begitu sampai saya di sambut hujan dan mati lampu. Terbayang bagaimana kegiatan jika mati lampu. Sampai jam 08.00 wit akhirnya banyak juga peserta yang hadir 40peserta hadir tapi yang absen hanya 37 orang, cukup lumayan banyak diluar dugaan saya.

Acara pertama di awali pembukaan dan laporan panitia oleh Bapak Ahmad. Bapak Ahmad ini ternyata seorang pengawas yang mau memperjuangkan berdirinya IGI Banggai Laut. Di lanjutkan pembukaan oleh Bapak kepala Dinas, dalam sambutannya beliau menyambut baik apa yang di lakukan IGI, kedepan di harapkan lebih banyak lagi kegiatan-kegiatan IGI di daerah Banggai laut, dan beliau berkata siap mensupport dari segi anggaran ( alhamdulillah ).

Setelah acara coffe break, mulai lah kegiatan Inti di mulai, saya menceritakan dahulu bagaimana saya bisa sampai ke Banggai Laut. Dari mulai awal saya bergabung ke IGI sampai akhirnya mencoba berbagi apa yang saya punya. Ketakutan saya kegiatan ini akan terkendala ternyata tidak, Bapak ahmad sudah menyiapan jenset bantuan dari dinas penanggulangan bencana, sehingga walaupun mati lampu acara tetap berjalan.

Kegiatan di mulai dengan install aplikasi video scribenya, karena tidak mungkin melakukannya dengan online karena jaringan internet yang tidak cukup kuat. Setelah semua selesai menginstal dilanjutkan mengajarkan cara pembuatan dan proses render, itu lah materi hari pertama, di tutup dengan tugas para peserta harus membuat media pembelajaran sesuai pelajaran yang di ampuh.

Peserta sangat antusias, tidak hanya guru muda yang antusias teryata guru yang lebih senior pun tidak mau kalah, terbukti di hari kedua di saat presentasi sangat antusias memaparkan apa yang di dapat selama dua hari. Terbayang Lelah yang ku punya terganti dengan kegembiraan karena bapak ibu peserta sangat antusias dan mendapatkan ilmu baru tentang pembuatan video animasi dengan video scribe.

Tak terasa selesai sudah kegiatan ini, hari ini selesai acara sayapun melanjutkan perjalanan pulang menuju bogor, kali ini saya pulang dengan kapal di siang hari sehingga saya bisa memandangi indahnya laut Indonesia, dan malam saya harus menginap dahulu di luwuk karena penerbangan baru besok senin.

Terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan saya kesempatan untuk berbagi di kab Banggai laut, smoga saya masih bisa di berikan kesempatan berbagi lagi di waktu yang akan datang di daerah daerah lainnya. Indahnya berbagi sambal menikmati pemandangan Indonesia yang sangat indah.

 

Comments

comments