Para guru honorer di Kota Banjarbaru akhirnya mendapat kado manis di awal tahun 2020 ini, pasalnya Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani menyetujui untuk menerbitkan SK untuk guru honorer di Kota Banjarbaru.
Hal ini terungkap dalam pertemuan perwakilan dari Ikatan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer (IGTH) Kota Banjarbaru yang didampingi oleh Pengurus Wilayah Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kalsel bersama Walikota dan Wakil Walikota Kota Banjarbaru, Senin 13 Januari 2020.
Sebelumnya para guru honorer ini sudah bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan, Ketua DPRD dan Wakil Walikota Banjarbaru di akhir tahun 2019.
Dalam wawancara dengan media lokal, Nadjmi mengungkapkan bahwa pertemuan ini bukanlah yang pertama. “Sebelumnya di bulan Desember mereka sudah mengajukan. Kemudian kita proses dan rapatkan. Hari ini kita pertemukan semua dengan pihak-pihak terkait dan sudah ada kesimpulannya”, paparnya.
“Permohonan akan di verifikasi untuk diserahkan di Dinas,” tambah Nadjmi Adhani
Rica Martini, Ketua IGTH Kota Banjarbaru dalam kesempatan terpisah mengungkapkan bahwa selama ini mereka kesulitan dalam urusan administrasi terkait legalitas sebagai guru. “Untuk mendapatkan NUPTK, mendaftar PPG, serta jika ada pendaftaran P3K juga mensyaratkan adanya SK itu. Hari ini alhamdulillah pak Walikota mau mendengar kita dan bisa memahami kesulitan kita itu”, ungkap guru yang sudah 11 tahun mengajar ini.
Hal senada diungkapkan oleh Ahmad Kamaludin (IGI Kalsel) yang turut mendampingi para guru honorer ini. “Penerbitan SK untuk guru honorer ini memang diatur dan dilindungi oleh UU Guru dan Dosen Tahun 2015. Dan Saya mengapresiasi keputusan walikota ini. Ini contoh baik bagaimana walikota bisa memperhatikan guru-guru honorer di daerahnya dan patut ditiru oleh daerah-daerah lain juga.” Ungkap Wakil Sekretaris IGI Kalsel ini.
Dalam pertemuan tersebut, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Kepala BKD dan Biro Hukum Pemkot Banjarbaru.
Berdasar data yang dimiliki oleh IGTH Kota Banjarbaru, ada sekitar 718 guru honorer yang saat ini mengajar di sekolah negeri di daerah Banjarbaru. Sebagian mereka ada yang berstatus sebagai honorer daerah dan ada pula yang hanya mengantongi SK kepala Sekolah walau sudah mengajar puluhan tahun.
Ref. /Hlm.
