Teknologi dalam bidang edukasi adalah keniscayaan. Era disrupsi sulit bagi kita beranggapan bahwa teknologi tidak memberi perubahan signifikan terhadap kecerdasan siswa, pemahaman konsep dasar maupun kecakapan lanjutan. Guru yang tidak menggunakan teknologi berpotensi dianggap siswa sebagai guru jadul, belajarnya garing dan tidak menjadi pilihan menyenangkan dalam pembelajaran.
Semua bidang studi bersentuhan dengan teknologi. Pelajaran Agama misalnya membutuhkan teknologi untuk berbagai kasus harta warisan, luas tanah dan sebagainya, mudah membuat aplikasi. Bidang studi pendidikan pancasila saja harus memahami teknologi dalam pembentukan karakter bangsa era milenial. Bahkan stigma Matematika pelajaran yang angker akan terkikis manakala guru mampu melibatkan teknologi dalam pembelajarannya.
Teknologi membantu guru mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Guru Geografi misalnya dapat memanfaatkan Google Earth menganalisis mapping suatu wilayah serta kultur melalui google expedition.
Bahkan di era pandemi coronavirus, keberadaan teknologi sangat terasa, menghubungkan guru dan siswa dalam kelas digital, tak perlu hadir ke sekolah. Meski sejatinya LMS sudah lama hadir membantu interaksi guru dan siswa bahkan pada masa normal sekalipun.
SADAR IGI Edisi 132 membahas teknologi yang diinsersi dalam pembelajaran melalui model pembelajaran kekinian. Hadir bersama kita sebagai narasumber, ibu Santi Arbi A Mappe dari LPMP Sulawesi Selatan dipandu host, Bapak Moh Haryadi dari SMA Tunas Luhur Paiton, menyajikan sesuatu yang mustahil dibendung di era disrupsi, teknologi.
Akses Vicon kami melalui psmk.webex.com atau bit.ly/sadar_132 | event number 572 159 684 | password 12345.
Pukul 19.00wib
SADAR IGI ; Tayangan Edukasi Menginspirasi Negeri
Aceh, 15 April 2020
Koordinator SADAR IGI
Khairuddin
