TOT atau TOC

0
4305

Ada yang menarik dalam kegiatan TOT DKI 24 – 25 Desember 2016, yaitu sambutan ketua umum IGI Muhammad Ramli Rahim “MRR”, menyampaikan bahwa kegiatan pagi ini bukanlah sekedar TOT (Training Of Trainer) tetapi beliau menginginkannya sebagai TOC (Training Of Coach). . Apa yang diinginkan oleh MRR sesuatu yang sangat menarik dimana beliau berharap alumni kegiatan ini tidak hanya menjadi seoarang trainer tetapi lebih sebagai seorang coach.

Pada saat itu MRR menyatakan alasannya bahwa seorang trainer hanya akan memberi pelatihan dan setelah itu selesai, namun jika seorang coach akan memberikan ilmunya sampai tuntas dan yang diberikan ilmunya memahaminya baik.

Dari pernyataan MRR ini membuat penulis yang saat itu menjadi peserta mencoba menelaah kembali pengertian dasar kedua istilah tersebut, dan tulisan ini mudah-mudahan dapat memperkaya wawasan keilmuan kita, khususnya bagi penulis sendiri.

Dalam kamus Advanced English-Indonesia Dictionary, Drs Peter Salim, M.A ; trainer, noun; (a) pelatih, (b) penatar, , sementara coach, noun; pelatih. Untuk definisi trainer dan coach itu sendiri, terdapat berbagai pengertian, berikut pengertian-pengertian trainer dan coach yang didapat dari beberapa sumber;

“Trainer adalah orang yang memberikan training atau pelatihan kepada peserta training / trainee. Seorang trainer yang baik mampu membuat peserta training menjadi memiliki skill /keahlian sesuai dengan materi training yang disampaikan”
(http://msumarna.blogspot.co.id/2011/12/trainer-motivator-inspirator.html)

Coach adalah;

  • seseorang yang memfasilitasi orang lain untuk dapat meningkatkan sesuatu yang akan menantang.
  • seseorang yang ahli dalam melakukan aktifitasnya agar tetap berada dalam meberdayagunakan untuk mencoba menghadirkan beberapa hal pribadi untuk kompeten dalam menjelaskan untuk berusaha menambahkan beberapa pemahan berdasar pengalaman dan pembelajaran.
  • orang yang berperan andil dalam sebuah menstimulasi pikiran dan proses yang keratif dalam diri sehingga dapat menginspirasi untuk memaksimalkan potensi, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam karier profesionalnya.
  • seseorang yang menularkan karya-karya ilmuah dengan cara penyampaian yang dilakukan.
  • seorang yang dapat menunjukkan keberhasilan dari sebuah program yang memungkinkan hal untuk menaikkan dalam kinerja yang bisa dilakukannya.
  • suatu kegiatan yang menjanjikan sebuah hasil yang pasti dan mengikut sertakan janji tersebut dalam kontrak tentu jauh dari sikap seseorang.
  • Orang yang mampu mempengaruhi seseorang dalam menangani masalah yang dilakukan dalam pemikiran dan ide.
  • tugas yang dapat jelas perbedaan antara seorang dalam pembahasan yang dilakukan dalam pengajaran dari sebuah ide seorang coah itu.
  • seorang yang professional untuk sedikit-sedikit memberi solusi kepada seseorang yang menerima informasi.
  • suatu pembelajaran yang benar-benar di identifikasikan terlebih dahulu dalam menjalankan pola pemikiran agar menjadi lebih berpikir secara keseluruhannya agar mampu mengalami kestabilan.
  • suatu hal yang mampu melaksanakan kemajuan seseorang untuk bertindak menjadi lebih baik agar mamupu memiliki tujuan mengenai tindakannya yang dilakukannya.
  • seorang yang mampu menginspirasi untuk bisa memaksimalkan potensi dalam dirinya.
    suatu kemamapuan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu hal dengan menggunakan ide yang kreatif.
  • Coach mampu mengatur semua masalah pada ketentuan yang ada dalam permasalahan.
  • kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengatasi semua pemikiran yang masih sulit untuk membangun sebuah pemikiran yang baik buat pembelajaran yang dilaksanakannya.
  • suatu cara dimana seseorang dapat memiliki peran penting untuk menjalankan suatu kenyataan yang mampu mehubungan suatu pemikiran yang sangat baik.
  • yang mampu melatih semua kemampuannya untuk mengatur masalah yang ada.
    (Sumber : http://humanisgroup.net)

Dari penjelasan diatas terdapat bahwa tugas dari pada coach seolah-olah lebih berat dari pada trainer, walaupun pada hakekatnya kedua istilah tersebut sama. Berikut beberapa perbedaan mendasar yang dapat kita ketahui;

  • seorang trainer adalah juga sebagai coach, namun belum tentu seorang coach bisa menjadi trainer, karena terdapat persyaratan tertentu untuk menjadi seorang trainer.
  • fungsi trainer belum tentu bisa dihandle oleh coach, karena seorang trainer harus juga bisa mendesain dan membuat strategi pelatihan.
  • coach lebih bersifat personal dan non formal, sementara trainer bersifat formal yaitu dalam suatu training dan tidak bersifat kolektif.
  • Trainer melakukan tugasnya secara prosedural dan tertata oleh waktu dan metode yang telah terkondisikan, sementara coach tidak perlu terikat oleh waktu yang sistematis.
  • Istilah trainer lebih cocok disematkan kepada coach yang melatih pada suatu training atau pelatihan, sementara istilah coach lebih cocok disematkan kepada trainer yang melatih individu-individunya dan tidak dalam suatu training atau diluar kegiatan pelatihan

Training of trainer (TOT) atau training of coach (TOC) adalah suatu yang terlihat sama, namun memiliki output yang berbeda. Dari training tersebut mana yang mau dihasilkan, output peserta training sebagai seorang trainer atau mau menjadi seorang coach. Jika yang ingin dihasilkan adalah seorang trainer, maka dalam pelatihan tersebut perlu materi tambahan yaitu tentang bagaimana peserta nanti dapat membuat strategi atau desain suatu training atau pelatihan yang baik.
Hal ini yang menjadi alasan ketum IGI MRR untuk merubah trainer menjadi coach, beliau mengharapkan kepada alumni alumni pelatihan/training bisa menjadi seorang coach. Maka dengan demikian ilmu yang telah didapat oleh para alumni bisa ditransfer kepada teman-teman guru IGI lainnya dengan langsung, person to person, dan tidak perlu kondisi dan waktu yang formal, bisa dilakukan dimana saja, sambil santai, dan lain sebagainya, yang terpenting adalah saling berbagi dan maju bersama sesuai dengan moto IGI “sharing and growing together”

Demikian semoga bermanfaat, tulisan ini masih bersifat pendapat dan tentu masih dapat diperdebatkan, mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan, saran dan usulan terhadap tulisan ini sangat terbuka dan diterima dengan senang hati.

Peserta TOT DKI Jakarta
24-25 Desember 2016
Abdul Marta Nurdin S, ST., M.Pd
Ketua Bidang Diklat IGI Kota Tangerang

 

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini