Strategi Membangun Karakter dengan Permainan Benteng Berlapis Model Problem Based Learning.

0
1817
Foto: Permainan Benteng Berlapis (Widadi)

Oleh: Widadi, S.Pd., M.Pd.

(Guru SDN Cipete Selatan 01 Jakarta Selatan

Sahabat guru Indonesia. Telah kita ketahui bersama bahwa saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tengah giat mengembangkan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa. Kebijakan ini tepat mengingat semakin merosotnya moral sebagian warga bangsa seiring dengan perkembangan jaman yang semakin kompleks.

Budaya dan karakter apa sajakah yang dimaksud? Setidaknya terdapat 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang telah dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.  Mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.

18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter tersebut adalah:1. Religius, 2. Jujur, 3.  Toleransi, 4.  Disiplin, 5. Kerja Keras, 6.   Kreatif, 7.  Mandiri, 8.  Demokratis, 9.  Rasa Ingin Tahu, 10.  Semangat Kebangsaan, 11.  Cinta Tanah Air, 12.  Menghargai Prestasi,  13. Bersahabat, 14.  Cinta Damai, 15.  Gemar Membaca, 16.  Peduli Lingkungan, 17.  Peduli Sosial dan 18. Tanggung Jawab

Ada pun pengertian dari masing-masing karakter di atas adalah sebagai berikut:

  1. Religius, artinya sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. 2. Jujur, artinya perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. 3. Toleransi, artinya sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  2. Disiplin, artinya tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 5. Kerja Keras, artinya tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. 6. Kreatif, artinya berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
  3. Mandiri, artinya  sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. 8. Demokratis, artinya cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 9. Rasa Ingin Tahu, artinya sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
  4. Semangat Kebangsaan, artinya cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta Tanah Air,  artinya cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.12. Menghargai Prestasi, artinya sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  5. Bersahabat/Komunikatif, artinya sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.14. Cinta Damai, artinya sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.15. Gemar Membaca, artinya kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
  6. Peduli Lingkungan, artinya sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.17. Peduli Sosial, artinya sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.18. Tanggung Jawab, artinya sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Kita telah mengetahui 18 nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa  beserta pengertiannya. Lantas  bagaimanakah strategi pembelajaranya di kelas? Berikut ini akan saya sampaikan pengalaman saya ketika mengajar di SDN Cipete Selatan 01 Pagi Jakarta Selatan. Pada saat itu saya mengajarkan karakter “Cinta Tanah Air.” Semoga bermanfaat.

Bapak dan ibu guru yang hebat, sebagaimana telah kita ketahui bahwa setidaknya terdapat tiga tahapan dalam pembelajaran di kelas, yaitu kegiatan awal, inti dan penutup. Agar karya tulis ini mudah dipahami dan diaplikasikan saya akan uraikan secara terperinci. Semoga bermanfaat.

  1. Kegiatan Awal

 

Pada kegiatan awal ini saya mengajak peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional berjudul Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki. Kemudian melakukan tanya jawab  berkaitan dengan makna syair lagu tersebut dan menghubungkannya dengan materi pelajaran.

Berikut syair lengkap lagu Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki:

Indonesia tanah air beta

Pusaka abadi nan jaya

Indonesia sejak dulu kala

Tetap dipuja-puja bangsa

Di sana tempat lahir beta

Dibuai dibesarkan bunda

Tempat berlindung di hari tua

Sampai akhir menutup mata

Sungguh indah tanah air beta

Tiada bandingnya di dunia

Karya indah Tuhan Maha Kuasa

Bagi bangsa yang memujanya

Indonesia Ibu Pertiwi

Kau kupuja kau kukasihi

Tenagaku bahkan pun jiwaku

Kepadamu rela kuberi

  1. Kegiatan Inti

2.1.  Mengorientasikan peserta didik terhadap masalah

Pada langkah pertama ini saya menyiapkan sarana/bahan yang diperlukan untuk mendukung proses pembelajaran berlangsung. Ada pun sarana/alat yang digunakan dalam permainan ini cukup sederhana yaitu: bendera merah putih berikut tiang dan dudukan bendera, kertas karton bertuliskan asing 1 dan asing 2 dan peluit.

Kemudian saya menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menumbuhkan karakter cinta terhadap tanah air dan menanamkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI. Selanjutnya saya memotivasi peserta didik dengan berbagai macam kisah heroik perjuangan para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan Indonesia dan upaya-upaya yang telah dilakukannya untuk  mempertahankan NKRI.

2.2.  Mengorganisasi peserta didik untuk belajar

Pada langkah kedua ini saya mengajak seluruh peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang harus dilakukan. Adapun tugas-tugas belajar yang harus dilakukan peserta didik di antaranya adalah melakukan permainan benteng berlapis. Mula-mula empat orang anak mengeluarkan bendera merah putih berikut dengan tiang bendera dan dudukan bendera dari ruang kelas, kemudian diletakkan di tengah lapangan.

 

Kegiatan selanjutnya  adalah saya menyuruh 3-4 peserta didik untuk berdiri mengelilingi tiang bendera merah putih, untuk membentuk lingkaran pertama (benteng lapis-1). Selanjutnya menyuruh antara 10-15 peserta didik  untuk berdiri dalam bentuk lingkaran mengikuti lingkaran pertama (benteng lapis-2). Berikutnya penulis menyuruh 19-20 peserta didik untuk berdiri melingkar seperti lingakaran pertama dan kedua (benteng lapis-3). Tugas ketiga lingkaran ini adalah berjuang sekuat tenaga melindungi dan mempertahankan bendera merah putih dari upaya asing 1 dan asing 2 yang akan merebutnya.

Berikutnya saya menyuruh 2 peserta didik untuk berperan sebagai asing 1 dan asing 2. Tugas asing 1 dan asing 2 ini adalah untuk berupaya sekuat tenaga menerobos benteng berlapis tersebut dan merebut bendera merah putih.

Apabila lingkaran (benteng) lapis 1, 2 dan 3 berhasil mempertahankan bendera merah putih dari upaya asing 1 dan asing 2 maka benteng berlapis dinyatakan menang dan NKRI tetap tegak bediri. Namun apabila asing 1 dan asing 2 atau salah satunya berhasil merebut bendera merah putih maka asing 1 dan asing 2 dinyatakan menang dan NKRI kalah atau runtuh.

  1. 3. Membimbing observasi secara individual maupun kelompok

Pada langkah ketiga ini saya membimbing peserta didik mengumpulkan informasi dengan melakukan diskusi dan observasi. Diskusi dan observasi dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku sejarah perjuangan bangsa, dan menonton video-video perjuangan para pahlawan bangsa yang heroik dan mendebarkan serta memperdengarkan lagu-lagu perjuangan yang memotivasi dan penuh makna.

2.4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Pada langkah keempat ini saya membentuk kelompok, setiap kelompok terdiri antara 4-6 orang anak. Karena peserta didik dalam satu kelas berjumlah 30 orang anak, maka dalam satu kelas terdapat 5 kelompok. Kelompok pertama diberi nama kelompok ketuhanan, kelompok kedua diberi nama kelompok kemanusiaan, kelompok ketiga persatuan, kelompok keempat kerakyatan dan kelompok kelima keadilan.Setiap kelompok mendapatkan tugas menuliskan nama permainan, cara bermain, karakter yang bisa dicapai dari permainan tersebut, suasana atau pengalaman ketika melakukan pemainan dan karakter yang diperlukan untuk menjaga NKRI.

2.5.  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pada langkah kelima ini saya mengajak peserta didik melakukan refleksi kemudian melakukan evaluasi. Terdapat 8 hal mendasar yang penulis lakukan pada tahap refleksi ini. Dimulai dari pemahaman tentang lagu Indonesia Pusaka, kondisi Indonesia sebelum dijajah bangsa Belanda, kondisi Indonesia ketika dijajah Belanda, kondisi setelah merdeka, kondisi kehidupan di jaman orde lama, orde baru, kondisi saat ini dan Indonesia di masa mendatang. Tidak lupa refleksi terhadap makna permainan juga penulis sampaikan.

Pada tahap evaluasi saya membuat pertanyaan berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang di antaranya sudah diperdalam pada tahap refleksi.

  1.  Kegiatan Penutup

Pada kegiatan penutup saya mengajak peserta didik menyanyikan lagu daerah berjudul Apuse dan Gelang Sipatu Gelang. Berikut syair lengkap lagu Apuse:

Apuse kokondao

Yarabe sorendoreri

Wuflenso baninena bakipase

Arafabye aswarakwa

Arapabye aswarakwa

Berikut ini adalah syair lagu Gelang Sipatu Gelang:

Gelang sipatu gelang

Gelang sirama rama

Mari pulang-marilah pulang

marilah pulang bersama-sama

Mari pulang-marilah pulang

marilah pulang bersama-sama

 

Nah, bapak dan ibu guru demikian ini pengalaman saya mengajarkan karakter cinta tanah air kepada peserta didik. Apabila bapak dan ibu guru ingin melihat aplikasi permainan membangun karakter pada video pembelajaran yang saya lakukan, silakan buku youtube kemudian ketik, SDN Cipete Selatan 01: Membangun Karakter-Widadi Semoga terinspirasi.

Sumber:

Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa, oleh Pusat Kurikulum Departemen Pendidikan Nasional, 2010

 

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini