By
Pitri Yadi Mahmud (PYM)IGI Aceh Timur
Selama ini saya sudah bergabung dengan beberapa organisasi baik profesi maupun kepemudaan, tetapi tidak pernah menemukan sebuah organisasi yang penuh inspirasi dalam mengembangkan bakat dan potensi diri.
Di IGI saya menemukan banyak inspirasi dari orang-orang yang saya kenal, baik itu para penulis buku, guru-guru berprestasi, motivator dan lain-lain. Berkat organisasi ini saya sudah dapat mengembangkan potensi diri, seperti belajar menulis dan membuat berita untuk media massa.
Secara nasional saya baru terlibat secara langsung sebanyak 3 kali pada kegiatan organisasi Ikatan Guru Indonesia.Pertama ketika mengunjungi kota Surabaya dengan program studi banding program literasi.Kegiatan ini sangat berkesan bagi saya dimana para pengurus Ikatan Guru Indonesia yang berada di Surabaya memandu dan membimbing para guru-guru yang datang dari Kabupaten Aceh Timur sebanyak 17 orang untuk mengunjungi beberapa sekolah yang sudah melaksanakan program literasi. Kegiatan yang dilaksanakan di Kota Surabaya merupakan awal saya mengenal yang namanya literasi. Sebelumnya literasi merupakan kata yang paling asing di telinga saya, tetapi setelah saya bertemu dengan para guru IGI, membuat mata saya terbuka, bahwasanya program literasi sekolah merupakan suatu program yang sangat bermanfaat dilakukan di sekolah-sekolah untuk membangkitkan minat baca para siswa. Setelah menemukan inspirasi ini saya berpikir bahwa program literasi ini harus dilakukan pada sekolah saya mengajar dan sekarang sudah mulai tumbuh dan berjalan dengan baik.
Kemudian saya kembali terlibat pada kegiatan Ikatan Guru Indonesia ketika Kongres di Makassar, walaupun saya harus menggunakan biaya pribadi untuk pergi ke sana sebesar satu bulan gaji, tetapi sangat puas dengan kegiatan yang dilaksanakan. Baru kali ini saya melihat kegiatan kongres yang luar biasa, selama ini. Belum pernah melihat proses pelaksanaan Kongres yang dimulai secara virtual. Kegiatan ini sangat luar biasa karena bisa menghemat waktu dan biaya, untuk mengumpulkan ide-ide yang akan diputuskan dalam rapat paripurna. Kegiatan kongres yang berlangsung, bukan sekedar memilih ketua baru, tetapi banyak ilmu yang didapatkan, karena banyak sekali kegiatan seminar tentang pendidikan yang dapat menambah ilmu pengetahuan. Saya baru sadar bahwa IGI betul-betul peduli terhadap peningkatan kompetensi guru.
Selanjutnya saya kembali terkesima dengan program TOT Literasi Produktif yang digagas oleh organisasi Ikatan Guru Indonesia bekerjasama dengan PT Samsung serta kementerian pendidikan dan kebudayaan. Saya merupakan salah satu peserta yang dikirim oleh IGI Daerah Kabupaten Aceh Timur dan mendapatkan tiket gratis dari Garuda Miles.
Kesempatan ini saya gunakan sebaik mungkin untuk meningkatkan kompetensi diri. Baru kali ini saya melihat peserta pelatihan yang begitu serius mengikuti kegiatan yang dimulai jam 08.00 WIB sampai dengan jam 24.00 WIB.Ketika kegiatan berlangsung tidak terlihat peserta yang mondar – mandir keluar ruangan, semua tampak antusias mengikuti setiap sesi materi yang diberikan oleh trainer. Sampai-sampai peserta lupa akan waktu istirahat.
Pada kegiatan TOT Literasi Produktif berbasis IT ini, IGI menghadirkan guru-guru hebat dari seluruh Nusantara. Kegiatan ini penuh dengan inspirasi dan IGI benar-benar organisasi profesi yang mengerti kebutuhan guru. Program-program hebat telah diluncurkan oleh IGI seperti Sagusanov, Sagusakti, Sagusakom, sagusaku, dan lain – lain. Program-program tersebut tidak ada di tempat lain, dan unik serta hebatnya, trainer-trainer untuk program-program tersebut juga berasal dari kalangan guru. IGI telah berhasil mengubah sebuah organisasi profesi menjadi sebuah rumah yang nyaman bagi guru, rumah yang penuh inspirasi. Semoga IGI akan hadir di setiap jengkal tanah ibu pertiwi.
Pitriadi Mahmud
Pengurus IGI Kabupaten
Aceh Timur.
