KIP dan Ikan Tongkol Bermasalah

0
1702

Kamis, 26Januari 2017, bertempat di Jakarta Expo, Kemayoran, dilangsungkan upacara penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada para siswa Indonesia. Mereka ada sebanyak 2.844 siswa yatim piatu dari SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dan Kejar Paket yang berasal dari kawasan Jabodetabek.

Kartu Indonesia Pintar adalah kartu yang digunakan untuk membantu para siswa dalam rangka meringankan beban ekonomi orang tua agar tetap bisa melanjutkan pendidikannya. Dengan KIP mereka bisa mencairkan dana Rp. 500.000 untuk siswa SD, Rp. 750.000 untuk siswa SMP dan Rp. 1.000.000 untuk siswa SMA/SMK pertahun

Program KIP ini sudah dikucurkan sejak pertama kali presiden Jokowi menjabat sebagai RI-1 pada tahun 2014. Pada era Mendikbud sebelumnya penyebaran KIP dianggap belum terlalu optimal sehingga pada era menteri Muhajir Effendi ini dilakukan usaha besar-besaran supaya program ini bisa terealisasi dengan lebih baik.

Jakarta Expo dipilih menjadi tempat pelaksanaan kegiatan ini. Berlokasi di Kemayoran Jakarta, komplek ini merupakan gedung pertemuan yang sangat luas. Hall utamanya berukuran kurang lebih 100 m x 100 m. Seukuran lapangan sepakbola. Lapangan parkirnya juga sangat luas dan diperkirakan bisa menampung ribuan bis dan mobil pribadi serta puluhan ribu kendaraan bermotor.

Sebelum acara dimulai panitia menampilkan berbagai hiburan tari-tarian, musik, dan juga pemutaran film pendek hasil karya anak-anak SMK. Sambil menunggu kedatangan presiden para peserta yang hadir di ruangan terlihat cukup antusias dan menikmati tampilan dan tayangan yang ada di atas panggung. Sebuah video tentang penerimaan layanan program KIP kepada siswa Indonesia juga ditayangkan. Tayangan itu cukup menghibur karena semua pemerannya adalah anak anak SMK dan mereka membawakannya secara apik. Peran kepala sekolah, guru, orang tua siswa, dan siswa dibawakan oleh siswa yang terlihat lugu dan culun. Culunnya pemeran Kasek yang memakai seragam keki yang kemudian berganti dengan seragam korpri membuat para undangan terhibur dan memberikan apresiasi tersendiri.

Presiden datang pada pukul 09.00 pagi bersama Menteri Puan Maharani. Semua hadirin diminta untuk berdiri sebagai bentuk penghormatan kepada kepala negara. Acara formal di mulai ketika pembawa acara mempersilahkan presiden untuk menuju ke panggung. Setelah itu semua hadirin diminta untuk menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Sebelum presiden memberikan sambutannya menteri Puan Maharani diminta untuk memberikan laporan tentang pelaksanaan kegiatan yang merupakan kerja sama beberapa kementerian tersebut. Setelah itu presiden memberikan sambutan khusus untuk penyerahan KIP yang diakhiri dengan dialog antara presiden dengan para siswa. Secara simbolik KlP diserahkan oleh presiden kepada masing-masing siswa dan siswi utusan dari level SD, SMP, SMA, SMK, SLB dan Kejar Paket.

Pada sesi dialog, anak-anak yang terpilih ketika mengangkat tangan diminta untuk maju ke depan dan bertemu dengan presiden di panggung. Dialog isinya seputar penggunaan uang yang akan dicairkan dari KIP. Selepas dialog siswa diberi pertanyaan oleh Presiden. Siswa yang bisa menjawab pertanyaan diberikan hadiah sebuah sepeda baru.Terhitung ada tiga siswa SD, dua siswa SMP, dua siswa SMA. dan dua siswa SMK yang berhasil mendapatkan hadiah sepeda.

Ada insiden kecil di dalam dialog dengan presiden tersebut ketika seorang anak SD diminta oleh presiden untuk menyebutkan lima jenis ikan. Dengan susah payah dia bisa menyebutkan satu persatu nama ikan, diantaranya adalah ikan lele, ikan paus, dan ikan teri. Namun sayangnya pada saat menyebut ikan tongkol dia keliru meletakkan huruf t dan k secara terbalik sehingga kata yang terucap adalah nama organ vital laki-laki dalam bahasa Jawa. Semua undangan menertawakannya, tetapi karena memang anak tersebut tidak paham dengan nama ikan yang disebutkannya maka dia malah terlihat kebingungan.

Tampaknya dia sedikit mengalami diseleksia dan juga nervous karena harus berbicara dengan presiden. Di samping itu, di panggung dia disaksikan oleh ribuan pasang mata di dalam hall serta jutaan pasang mata dari rumah ke rumah yang menyaksikan acara tersebut dari televisi. Sebaiknya lain waktu tim kepresidenan dan panitia harus menyiapkan baik-baik siapa-siapa yang akan didaulat untuk maju ke depan dan berdialog dengan presiden sehingga insiden yang sama tidak terulang lagi.

Mungkin yang dikhawatirkan adalah imbas psikologis bagi anak tersebut. Karena bisa saja videonya yang menyebar ke seantero dunia tidak akan pernah hilang dari Youtube dan menjadi bahan olok-olokan bagi dirinya seumur hidup. Semoga saja tidak terjadi hal yang demikian.
Mampuono (MRT)
#menemubalinglah5menit

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini