Ilmu dari Guru IGI Tak Boleh Mengendap

0
2242

Menjadi guru di era teknologi yang makin maju memiliki tantangan yang cukup besar, di era ini guru dituntut menguasai teknologi agar proses pembelajarannya tidak lagi monoton dan membosankan. Siswa yang melek IT lebih baik dari gurunya membutuhkan wadah yang tepat, agar kemampuannya dapat terarah dan bermanfaat secara postif. Untuk itu guru penting meningkatkan kompetensinya dibidang ICT sebagai sarana pendukung dalam pembelajaran agar menciptakan pembelajaran yng lebih interaktif dan menarik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru menurut Undang-Undang No 14 tentang Guru dan Dosen adalah Kompetensi Profesional, dimana disini guru dituntut untuk menguasai materi secara luas dan mendalam, yang mencakup materi kurikulum, mengembangkan TIK untuk komunikasi dan pengembangan diri.

Banyak pelatihan-pelatihan yang dilakukan yang tujuannya untuk peningkatan kompetensi guru,  tapi disini bersama IGI, pelatihan tidak hanyak untuk diri sendiri tetapi bersedia untuk di tularkan atau diimbas ke guru-guru lainnya. Itu sebabnya guru-guru “cetakan” IGI berbeda dengan guru-guru lainnya. Umumnya guru lain selesai pelatihan tidak meneruskan ilmunya ke teman guru lainya, tidak ada tuntutan dalam arti berbagi atau mengimbaskan ilmunya ke teman guru lainnya, ikut pelatihan pun hanya sekedar ikut agar terlepas dari kewajibannya mengajar di kelas. Kegiatannya pun terkesan hanya formalitas saja, yang penting absen hadir, sekedar menghabiskan anggaran, selain itu guru yang hadir biasanya hanya itu-itu saja orangnya, akibatnya ilmu yang didapatnya “mengendap” di dalam fikirannya, rasa takut “tersaingi” pun tidak lepas dari penyebab mengendapnya ilmu yang diperolehnya. Di IGI, guru ditanamkan untuk saling berbagi agar tumbuh bersama ” SHARING AND GROWING TOGETHER, itu sebabnya ilmu dari para guru IGI tidak ada yang mengendap.

Salah satu kegiatan peningkatan  kompetensi guru yang baru saja dilaksanakan pada hari pertama dari dua hari pelaksanaan adalah Training of Coach (TOC) Literasi Produktif Berbasis IT yang diselenggaran oleh IGI DKI bekerja sama dengan Samsung. Kenapa produktif ? Karena guru IGI dituntut terampil dan kompeten dalam IT, tidak hanya sekedar ikut pelatihan untuk mendapatkan sertifikat, tetapi juga mampu menghasilkan karya inovasi. Dalam kegiatan ini guru IGI dilatih untuk meningkatkan kompetensinya di bidang IT, selain itu juga guru IGI dilatih untuk menjadi seorang Coach agar dia mampu melatih guru lainnya yang ingin memiliki kompetensi dibidang IT.

Selama kegiatan berlangsung pada hari pertama tampak antusias peserta yang tidak pernah lelah mengikutinya. Hal ini terlihat walaupun sudah larut malam para peserta tetap aktif mengikuti kegiatan tersebut. Sesi pembuatan komik membuat peserta berlomba-lomba, menghasilkan karyanya, padahal sesi ini tergolong sesi yang diletakkan pada jam yang cukup larut, tapi tidak lelah atau ngantuk dari para peserta. Sesi pembuatan leadpro tak kalah serunya, semua peserta antusias “mengorbankan” foto dirinya untuk menjadi model dari sampul majalah ternama dunia.

Inilah bedanya pelatihan guru IGI, tidak nampak lelah, tidak ada yang ngantuk, yang ada hanya antusias peserta untuk tuntas belajar menjadi lebih baik, tidak datang untuk sertifikat tapi keinginan berbagi dengan guru lainnya, membangun silaturahim dengan guru dari wilayah lain sebagai peserta kegiatan antara lain SumBar, SulSel, Tangerang, Jawa Barat, dan DKI sebagai tuan rumah kegiatan. Kehadiran Bapak Muhammad Ramli Rahim (MRR) di tengah-tengah para peserta memberikan motivasi tersendiri bagi para peserta. Gaya penyampaiannya yang lugas, tegas dan tepat sasaran menyemangati para peserta.

Semoga ke depan makin banyak guru yang menguasai IT dengan baik untuk meningkatkan kualitas dirinya, guru sebagai agen perubahan, melalui IGI mampu memberikan warna tersendiri dalam memajukan pendidikan. Para guru IGI teruslah sharing and growing togther.

Ditulis di dalam grab car, menuju rumah
Jakarta, 24 Desember 2016
Pukul : 23.00

Lita – IGI DKI

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini