Untuk pertama kalinya Ikatan Guru Indonesia hadir di Barito Selatan. Hingga April 2018, tak satu pun Guru di Barito Selatan menjadi anggota Ikatan Guru Indonesia dan akhirnya kabar akan segala aktivitas dan upaya IGI meningkatkan kompetensi guru Indonesia sampai juga di Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Manat Simanjuntak, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Baritor Selatan yang baru beberapa bulan dilantik ketika suatu kunjungan kerja di Makassar, sengaja menemui saya di Hotel Phinisi Traveler tanggal 8 Mei 2018. Beliau meminta dengan sangat agar Barito Selatan juga dibuat bergerak gurunya untuk peningkatan kompetensi guru minimal seperti Barito Timur.
Gayung bersambut, Rusnanie, Ketua Harian pengurus pusat IGI menindaklanjuti rencana kegiatan awal di sana dan Alhamdulillah tampak betul kehausan guru-guru Barito Selatan akan upaya peningkatan kompetensi guru. Hampir 1000 guru mendaftarkan diri untuk mengikuti Seminar Nasional Implementasi Sekolah Ramah Anak tanggal 6 Juli 2018 di Barito Selatan. Seminar ini hanya pembuka dari rangkaian begitu banyak kanal pelatihan IGI yang akan dilatihkan bagi guru-guru di Barito Selatan.
H. Eddy Raya Samsuri, Bupati Barito Selatan Hadir membuka Acara, beliau sangat berterima kasih atas kehadiran IGI di Barito Selatan dan berharap IGI dapat bermanfaat maksimal dan menjadi wadah guru meningkatkan kompetensinya. Turut hadir Ketua Komisi C DPRD Barito Selatan, Kadis Pendidikan, Kasdim, Kapolres, Perwakilan Kejaksaan dan Pengadilan Negeri.
Dalam kesempatan ini, IGI sekaligus melantik dan mengambil sumpah pengurus IGI Barito Selatan. Sebagai nara sumber seminar nasional ini menghadirkan Rusnani, Nursyamsi, Permanasari dan Rahmat Nasution Hamka, mereka adalah Instruktur Nasional Sekolah Ramah Anak dari kalangan Guru.
Sebagian besar peserta mengaku hampir tak pernah mengikuti pelatihan guru, sebagian lagi mengaku hanya sekali dan hanya sebagian kecil guru mengaku beberapa kali mengikuti kegiatan pelatihan guru. IGI senantiasa berkomitmen membantu pemerintah meningkatkan kompetensi guru meskipun hingga saat IGI tak bergantung pada APBD dan APBN tetapi mendorong kemandirian guru meningkatkan kompetensinya.
Muhammad Ramli Rahim
Ketua Umum Pengurus Pusat
Ikatan Guru Indonesia
