Berbagai ekspetasi tentunya telahmenyelimuti pikiran setiap pendidik yang berada di Gedung Aula Dinas Pendidikan provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Sekitar 70 orang peserta terdiri dari unsur guru, dosen, mahasiswa pascasarjana, pemerhati pendisikan antusias mengikuti kegiatan sagusaku ini. Agaknya keinginan dari setiap individu mampu mengaktualisasikan diri dalam bentuk tulisan ini melecut semangat para pendidik untuk turut andil di acara yang sudah dua kali digelar IGI di ibu kota Banda Aceh ini.
Acara yang dimulai tepat pukul 10.00 WIB ini dibuka oleh Kepala Dinas pendidikan provinsi yang diwakili oleh Kasi SMk. ” Kegiatan semacam ini seyogyanya merupakan bagian dari rohnya literasi yang digesa oleh pemerintah agar menjadi momentum untuk menggiatkan semangat dan budaya literat”. Ungkap beliau dalam kata sambutannya. Untuk provinsi NAD, kegiatan Aceh Carong merupakan salah satu jembatan untuk memuluskan goalnya program tersebut. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah daerah akan memberikan apresiasi kepada guru yang menulis buku ajar dengan bentuk Buku Aceh, yaitu buku yang berbasis kurikulum pemerintah namun dibungkus dengan dinul islam. Saat ini lurikulum Buku Aceh sudah masuk dalam pembahasan, semoga masuk dalam pergub Aceh, ungkapnya lagi.
Drs Imran ketua wilayah IGI NAD menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Roadshow di 23 kabupaten yang menjadi pembuka atau louncing RoadShow Sagusaku yang akan ditutup pada tanggal 29 September 2018 di Seumelue.
Ref.: Marliyah, S.S. M.Pd.
