HGN, IGI DAN PGRI

0
2621

Hari Guru Nasional sebentar lagi digelar. Perhelatan akbar ini banyak yang menunggu. Baik untuk dimeriahkan ada pula yang ingin memanfaatkan. Menghadirinya suatu kebanggaan tersendiri dan memberikan rasa kepuasan yang tak dapat dilukiskan. Bagi guru ini adalah moment yang memberi makna dimensi sebagai ajang Silaturahiim Guru Nasional (SGN). Event ini ada juga yang ingin memanfaatkan baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk misi-misi kelompok. Di sini nuansa politik sangat terasa. Hal ini memang susah dihindari; karena guru memiliki potensi massa yang sangat besar dan real baik untuk diarahkan pada pemenuhan kebutuhan politik ataupun kebutuhan lain yang dapat menguntungkan salah satu individu atau kelompok. 

HGN memang harus diarahkan pada event untuk dinikmati dan dirasakan oleh semua insan guru yang memiliki nilai sakral yang dapat menjadi kebanggaan bersama oleh semua guru dari berbagai Organisasi Profesi Guru. 

Ketua Umum IGI Pusat, Muhammad Ramli Rahim, menghendaki agar HGN harus kembali menjadi wadah mendorong semangat guru menjadi lebih bermutu, bukan sekedar show power untuk berpolitik dalam pendidikan. 

Hari Guru Nasional memang event untuk semua guru di seluruh Nusantara. Pemerintah secara resmi telah menyelenggarakan Hari Guru Nasional pisah dengan HUT PGRI. Penyelenggaraan HGN pertama dipisah dari HUT PGRI mulai pada tanggal 24 November 2015. Kepres 78/1994 menjadi dasar penyelenggaraan HGN, walaupun sebelumnya penyelenggaraannya disatukan dengan HUT PGRI. 

HUT PGRI sebenarnya tanggal 25 November sesuai Anggaran Dasar PGRI Bab 1 Pasal 1 point 2. Merujuk Anggaran Dasarnya, ada yang prediksi bahwa PGRI hingga hari ini belum ada pernyataan resmi untuk menyelenggarakan HUTnya disatukan dengan HGN. 

Bagi saya, HGN tak perlu mengganggu konsentrasi guru dalam upaya meningkatkan Kreasi, Innovasi, dan Prestasi. Event HGN memang perlu diselenggarakan untuk menunjukan eksistensi guru di Indonesia. Asal jangan dipolitisir. Biarkanlah ia menjadi media besar diantara perhelatan-perhelatan akbar. Harap-Harap Cemas mulai menggelitik, apakah kita diikutkan atau tidak dalam event HGN ini. Ketua Umum IGI Pusat sudah memberikan solusi lewat tulisannya di medsos WA. Silahkan anggota IGI memanfaatkan nomor kontak pak Menteri dan dirjen untuk mengusulkan agar event HGN tidak disatukan dengan HUT dalah satu Organisasi Profesi Guru agar semua Guru dari semua Organisasi Guru dapat Ikut tanpa malu-malu. 

Harapan kita semua agar event HGN mendatang dapat menjadi media pemersatu Insan Guru di seluruh Tabah Air. Dan HGN bisa menjadi Hari Silaturhmi Guru Nasional 

( HSGN). Semoga… 
Kota Bima,17/10-2016. Pukul 14.17. 

Salam Literasi. 

Syahruna# Ketua IGI Kota Bima

Comments

comments

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini