Awal Mula Ikut IGI

1
2715

Andi Siti Kadrianti
IGI Kep. Selayar, Sulsel

Saya salah satu guru di Kabupaten Kepulauan Selayar, walaupun masih berstatus guru tidak tetap tapi itu tidak membuat saya berkecil hati untuk mengembangkan kompetensi diri dan peserta didik. Saya mengajar di SMK Negeri 1 Bontomanai Kecamatan Bontomanai. Sekolah ini berada sekitar 13 km dari Kota Benteng namun cukup dekat dengan rumah saya yaitu di Desa Polebunging, Saya mengabdi sejak tahun 2012 sampai sekarang membimbing dalam mata pelajaran fisika, Di tahun 2016 semester genap saya dapat kabar dari seorang teman kalau di sekolah tempat dia mengabdi tidak ada guru fisika. Saya merasa terpanggil untuk membantu maka singkat cerita saya menemui kepala sekolah dan mengutarakan niat saya. Beliau menyambut dengan antusias niat saya maka mulailah saya mengabdi di sekolah tersebut yaitu di SMA Negeri 1 Buki Kecamatan Buki. Berada kurang lebih 25 km dari kota Benteng ibukota Kabupaten. Jarak dari rumah saya ke sekolah ini kurang lebih 12 km. Walaupun begitu saya selalu merasa bersemangat karena anak-anak antusias dalam mengikuti pembelajaran.

Di sekolah inilah saya awal mula mengenal dan mendengar tentang IGI melalui seorang rekan guru yang sekarang menjabat sebagai ketua IGI Kabupaten Kepulauan Selayar. Beliau adalah Bapak Andi Mukhlis Thamal, S.Pd. Awal mula diajak bergabung saya merasa masih sedikit belum yakin atau setengah-setengah karena belum tahu apa saja yang bisa diperoleh dalam kegiatan ini. Saya pun diberikan formulir pendaftaran dan dijelaskan semua syarat-syaratnya. Setelah berdiskusi dengan suami beberapa hari kemudian saya resmi menjadi bagian dari IGI. Bangga juga rasanya setelah mengetahui beberapa keistimewaan dan kegiatan yang telah dilakukan IGI di seluruh Indonesia.

Hal selanjutnya yang membuat saya semakin tertarik akan IGI adalah setelah melihat Bapak Ketua memakai tablet samsung A8 yang isinya sangat-sangat variatif dan bermanfaat dalam pembelajaran. Singkat cerita saya juga ingin punya tablet seperti itu dan kebetulan masih tersisa sedikit dana di tabungan maka jadilah saya membeli. Walaupun harus menguras tabungan saya merasa puas karena sebagai gantinya saya mendapat sesuatu yang bermanfaat dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik. Kegiatan pertama IGI yang saya ikuti adalah rapat pengurus untuk membahas agenda acara pelantikan pengurus derah kabupaten yang dirangkaikan dengan Workshop Nasional dan peluncuran absen online.

Seminggu kemudian IGI mengadakan pelatihan singkat selama dua hari. Pelatihannya di adakan di Kota Benteng tepatnya di aula TK Adituka. Pelatihan ini memperkenalkan secara singkat tentang tablet samsung A8 beserta beberapa aplikasinya dan dilanjutkan dengan pengenalan salah satu program IGI yaitu program sagusablog (satu guru satu blog). Acara ini dipimpin oleh Bapak Ketua IGI Kabupaten dan sebagai pemateri Bapak Ansar yang didatangkan dari Kota Makassar, beliau adalah salah satu pengurus IGI Wilayah Sulsel. Pelatihan ini di ikuti oleh peserta yang berjumlah kurang lebih 40 orang dari berbagai tingkatan sekolah di Kabupaten Kepulauan Selayar. Acara ini dilaksanakan di akhir bulan November 2016.

Pada tanggal 4 Desemeber 2016 tepatnya hari ahad diadakanlah Workshop Nasional dengan tema Literasi Produktif Pembelajaran yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar sekaligus Launching Absen Online. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari anggota IGI dan Umum. Dalam acara ini para pengurus resmi dilantik yaitu sebagai Ketua IGI Kepulauan Selayar, Bapak Andi Mukhlis Thamal, S.Pd. Sekretaris Rosmiati, M.Pd dan Bedahara Noer Kamal, S.Kom serta 150 orang pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI). Pelantikan dilakukan oleh Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umum PP IGI bertempat di Rayhan Royal Room, Benteng mulai pukul 09.00 sampai 17.00.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bapak Satria Dharma, selaku Konsultan Literasi Kemdikbud RI yang akan memandu acara workshop setelah pelantikan selesai, Kepala LP3TK-KPTK Gowa, Bapak DR.H.Rusdi, M.Pd, serta para pengurus IGI Kepulauan Selayar dan sekitar 300 anggota IGI se-Kabupaten Kepulauan Selayar.

Dalam sambutannya, Bapak Muhammad Ramli Rahim menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terbentuknya kepengurusan IGI Kepulauan Selayar. Bapak Ramli Rahim juga menginformasikan bahwa saat ini Ikatan Guru Indonesia (IGI) telah diakui oleh Kementerian Pendidikan Nasional sebagai salah satu organisasi perkumpulan guru.

“Saya mengapresiasi bahwa terbentuknya kepengurusan IGI di Kabupaten Selayar tidak mendapat halangan dan kendala berarti. Di sejumlah daerah, pembentukan kepengurusan IGI mendapat hambatan dan perlawanan, termasuk ancaman, tekanan dan diskriminasi. Namun Ramli percaya bahwa Kabupaten Kepulauan Selayar lebih terbuka bagi IGI yang merupakan organisasi profesional dengan motto dari guru untuk guru. “Sharing and Growing Together”, kata Muhammad Ramli Rahim.

Dalam penutup sambutannya, Ramli menyampaikan bahwa IGI tidak mentolelir adanya pungli dan memastikan bahwa tidak ada pungutan iuran terhadap anggota IGI. IGI dalam menjalankan roda organisasi berinovasi dan membangun kerjasama dengan pihak swasta serta pihak lainnya yang memiliki visi membangun pendidikan.

Di akhir acara diumumkan bahwa akan diadakan pelatihan Training Of Coach yang disingkat (TOC) di akan dilaksanakan di Sekolah Islam Athirah Makassar Jalan Kajaolalido Makassar pada tanggal 10-11 Desember 2016. Setiap daerah diwajibkan mengutus dua orang peserta dimana satu peserta akan dibiayai 100% oleh PP IGI dan satu peserta lainnya disubsidi 50% oleh PW Sulsel. Bagi anggota yang ingin ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai peserta mandiri berkontribusi 100%.

Saya beruntung mendapat kesempatan untuk belajar lebih dalam lagi dan berpartisipasi dalam acara TOC ini sebagai utusan daerah. Ini seperti mimpi karena dari awal  mendengar pengumuman ini saya merasa sangat tertarik dan ingin ikut tapi terkendala karena saya bukan termasuk pengurus inti. Sempat merasa minder juga karena saya masih guru honorer yang belum punya status dan pengalaman apa-apa, saya hanya punya semangat belajar untuk bisa lebih baik lagi,

Ya seperti kata orang-orang bijak bila sudah rezeki tak akan kemana, itu terasa sangat pas untuk keadaan saya. Sampai pada tanggal 9 Desember 2016 saya baru mendapatkan surat mandat dari bapak wakil ketua IGI kabupaten untuk segera berangkat. Dari Kabupaten Kepulauan Selayar hanya bisa mengutus saya sendiri karena teman yang lain mendadak memiliki acara penting yang harus dihadiri dan waktunya bersamaan dengan kegiatan TOC. Maka jadilah saya berangkat Jumat 9 Desember 2016 dan menginap di tempat keluarga di Kabupaten Gowa.

Keesokan harinya tanggal 10 Desember 2016 saya berangkat ke Sekolah Islam Athira dengan penuh semangat. Setelah proses registrasi selesai saya siap mengikuti acara pertama hari itu. Sempat juga ditanya sama pak Ansar dimana rekan yang lain. Saya pun menjelaskan keadaan yang menyebabkan hanya saya saja yang bisa hadir. Perasaan saya saat itu sangat senang bisa bertemu dengan rekan-rekan dari kabupaten lain sesama anggota IGI. Dapat teman baru sekaligus ilmu dan pengalaman yang sangat luar biasa.

Kegiatan hari itu diawali oleh sambutan dari Bapak Ansar selaku ketua panitia dari acara TOC, beliau juga adalah salah satu pengurus IGI Wilayah Sulsel yang cukup senior. Setelah itu acara dibuka secara resmi oleh Bapak Drs. H. Edi Sutarto, M.Pd selaku Ketua IGI Wilayah Sulsel dan sekaligus kepala sekolah di S.I. Athirah.

Setelah acara pembukaan selesai acara dilanjutkan dengan materi pertama yaitu memaksimalkan penggunaan tablet A8, materi ini diberikan langsung oleh Mas Hendrik dari PT. Samsung Electronics Jakarta. Beliau memaparkan secara detail apa saja fitur dalam tablet A8 yang bisa digunakan guru dalam proses pembelajaran seperti penggunaan aplikasi Virtual Board yang terdiri dari memo tindakan, pilih cerdas, tulisan layar dan S Note. Memo tindakan digunakan apabila kita akan membuat catatan ringkas pada saat proses pembelajaran, pilih cerdas digunakan pada saat kita akan menyalin materi atau gambar dari internet dan disisipkan pada materi pembelajaran, sedangkan tulisan layar digunakan pada saat kita ingin menambahkan catatan misalnya pada buku  saat pembelajaran. Untuk S Note sendiri memiliki banyak fitur dengan kegunaan sendiri misalnya untuk membuat diagram, tabel, menyisipkan catatan dan gambar.

Materi kedua dilanjutkan setelah istirahat makan siang dan shalat dhuhur. Materi ini dibawakan oleh ibu Dewi Wahyuni yaitu pembuatan media pembelajaran berbasis komik. Menggunakan aplikasi comic strip pro para trainer membimbing peserta dengan penuh kesabaran mulai dari awal meilih frame dan balon suara sampai akhir menyimpannya ke storyboard. Kelebihan dari media ini adalah siswa akan lebih termotivasi dan tertarik apabila bahan pembelajaran digambarkan dalam bentuk komik terlebih lagi apabila yang menjadi tokoh komik mereka sendiri. Setelah materi komik dilanjutkan dengan materi pembuatan animasi. Dalam materi yang dipandu oleh Bapak Imran Rosyadi dengan menggunakan drawing cartoons 2 para peserta diajak untuk berfantasi membuat kartun yang berhubungan dengan materi pembelajaran masing-masing. Hari pertama diakhiri setelah materi animasi selesai, dan peserta dibagi dalam dua kanal untuk keesokan harinya.

Hari kedua para peserta sudah berada di kelas masing-masing yaitu kelas sagusanov yang digabung dengan kelas edmodo dan kelas sagusablog yang bergabung dengan kelas sagusakti. Karena dari kabupaten saya hanya sendiri maka saya hanya bisa mengikuti salah satu kelas. Saya memilih kelas sagusanov karena sagusablog pernah diajarkan oleh Bapak Ansar sebelumnya di kabupaten sedangkan sagusanov belum pernah dapat materi sebelumnya. Dalam kelas ini memakai aplikasi Aide Web dan App Builder. Setelah aplikasi dibagi ke semua peserta melalui aplikasi share it, Bapak Muntasir Hak selaku pemateri mulai mengajarkan peserta langkah-langkah dalam menyusun materi pembelajaran ke aplikasi aide web. Bapak Muntasir sangat sabar membimbing peserta dari awal sampai materi pembelajaran siap di masukkan ke App Builder. Masih ada peserta yang belum berhasil tetapi selebihnya sudah berhasil membuat inovasi pembelajaran dengan buku digital.

Setelah materi sagusanov berakhir Bapak Imran Rosyadi kembali mengisi acara dengan kelas digital atau dengan memperkenalkan aplikasi edmodo kepada peserta. Aplikasi ini hampir sama dengan quipper school. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Melalui edmodo kita dapat berinteraksi dengan siswa melalui dunia maya. Kita dapat memberi tugas sekaligus nilai dan mengabsensi siswa dalam aplikasi ini. Beberapa sekolah sudah mengaplikasikan edmodo dalam kegiatan pembelajarannya.

Kegiatan TOC selama 2 hari terasa sangat singkat karena banyaknya ilmu yang bisa diperoleh dalam kegiatan ini. Rasanya masih banyak ilmu yang belum sempurna karena keterbatasan waktu. Saya pribadi sangat merasakan manfaat yang luar biasa yang didapat dalam organisasi IGI. Berharap ke depannya semakin banyak guru yang tertarik ikut dalam organisasi ini. Dalam IGI banyak yang bisa diperoleh, teman baru, ilmu baru, dan sekaligus sebagai wadah silaturrahim dan bertemu kawan lama. Setelah mengikuti kegiatan TOC tugas saya adalah mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh dalam proses pembelajaran dan membaginya dengan rekan guru yang lain. Berharap masih bisa bertemu dengan kawan sesama peserta TOC dan juga para trainer yang sangat luar biasa pada pelatihan-pelatihan selanjutnya. Untuk trainer Terima kasih ilmunya 😘.

Sekian dan terima kasih

Salam Literasi,,😁

 

Comments

comments

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini